Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Kematian Bukan sebagai Cerita Sedih

30 September 2021   08:26 Diperbarui: 30 September 2021   08:38 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kematian|foto: intisari.grid.id

Ilustrasi kematian|foto: intisari.grid.id
Ilustrasi kematian|foto: intisari.grid.id

Beberapa dugaan, menganggap kematian adalah sesuatu yang mengerikan dan menakutkan. Tentang jalan yang gelap, sendiri dan tak ada teman, lalu tentang pedihnya siksa kubur.

Menghadapi sesuatu yang belum pasti, janganlah bersikap pesimistis. Tetapi, memperbanyak melakukan kebaikan selama hidup di dunia. 

Itulah mengapa orang-orang kelaparan dan membutuhkan pertolongan ada dimana-mana. Orang yang memiliki kelapangan, membantu mereka yang dalam kesempitan. Apapun bentuk pertolongan itu.

Alasan lain mengapa seseorang takut menjumpai kematiannya, karena berat meninggalkan orang-orang yang disayangi. Anak-anak yang masih kecil, istri yang tidak mandiri, atau orang-orang lemah yang ditanggungnya.

Sepintas ini terdengar konyol. Sebab kemampuan dan kekuatan yang dimiliki, sesungguhnya berasal dari yang Mahakuat, Mahasempurna. 

Mari ikhlaskan segalanya dalam penguasaan dan kehendak Sang Pencipta. Dia Mahapengasih kepada setiap makhlukNya.

Kehidupan di dunia, adalah sebuah kesempatan 

Ilustrasi orang dalam kesempitan|foto: SINDOnews
Ilustrasi orang dalam kesempitan|foto: SINDOnews
Jika saya merasa sedih atas matinya seekor burung di pagi hari, sesungguhnya ia telah memenuhi takdirnya. Bila tidak meregang nyawa di tangan hewan predator, masih ada seribu sebab lain yang dapat menghilangkan nyawanya. Cepat atau lambat kehidupannya pasti akan berakhir. Sama sekali bukan kisah sedih.

Semasa hidup di dunia, kita diberi kesempatan mengumpulkan bekal. Yaitu melakukan hal-hal baik yang diperintahkan. Lalu menjauhi apa-apa yang dilarang.

Seberapa paham seseorang tentang kematian, akan mempengaruhi bagaimana ia menjalani kehidupannya.

Bila dunia dinikmati dengan bersenang-senang dan membuang-buang waktu, maka penyesalan yang kelak akan dijumpai.

Salam semangat!

Ayra Amirah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun