Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Air Cuci Ikan, Air Kehidupan bagi Tanaman

27 September 2021   05:51 Diperbarui: 27 September 2021   13:59 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman pare yang disiram dengan air cuci ikan|foto: dokpri

Tanaman pare yang disiram dengan air cuci ikan|foto: dokpri
Tanaman pare yang disiram dengan air cuci ikan|foto: dokpri

Secara ringkas, manfaat air cuci ikan tersebut antara lain:

  • Memacu vegetasi tanaman
  • Mempercepat munculnya bunga pada tanaman tomat atau cabai
  • Mempercepat pula terbentuknya buah
  • Merangsang aktivitas bakteri tanah yang menyuburkan tanaman
  • Tanah mudah menyerap air dan lebih gembur
  • Mencegah rontok pada daun

Oya, walau kelihatannya sederhana, perlu diperhatikan bahwa bau amis pada air yang diaplikasikan ke media tanam, sangat mungkin mengundang kehadiran hama tanaman. Seperti: tikus, kecoa dan semut. Nah, ini sih yang sedikit menjadi pertimbangan.

Baik juga dibuat POC

Air cuci ikan (yang pertama) mempunyai konsentrasi paling tinggi, dibandingkan pencucian kedua dan ketiga. Selain itu, perlu proses alami untuk tanah menguraikannya.

Konsentrasi tinggi air cuci ikan terhadap tanaman, dapat memberi efek kelebihan dosis. Untuk itu, perlu diencerkan dengan memberi penambahan air seperlunya. Tapi jangan terlalu encer, yaa.

Dari satu kilogram ikan, dicuci dengan tiga liter air. Maka tambahkan air sampai darah ikan tidak terlalu merah serta tidak pula pucat. Aplikasikan pada tanaman sebanyak dua ratus mililiter atau lebih, untuk tanaman yang lebih besar.

Dapat pula diolah terlebih dulu sebagai Pupuk Organik Cair (POC). Setelah melalui proses fermentasi, air cuci ikan akan mengandung unsur anorganik yang dapat langsung diserap media tanam.

Cara membuat cukup mudah. Sediakan saja jirigen, tong ataupun drum penampungan. Sediakan pula selang, botol air mineral yang dilubangi penutupnya guna menyiram tanaman, atau ember.

Bahan utama yaitu satu liter air cuci ikan, molase (gula merah) 25 gr, EM4 (dapat dibeli di toko pertanian) sebanyak 25 ml, air bersih 4 liter, serta ragi satu keping.

Langkah-langkah pembuatan:

  1. Larutkan gula merah dengan air sampai benar-benar larut
  2. Tempatkan air cucian ikan serta 4 liter air bersih ke dalam jirigen, tong atau drum
  3. Tambahkan larutan gula merah
  4. Tambahkan pula EM4, aduk sampai semua bahan larut dan tercampur
  5. Simpan di tempat yang tidak dijangkau anak-anak serta tidak terkena sinar matahari langsung
  6. Buka tutup penampungan (jirigen, tong atau drum) selama lima menit setiap harinya, untuk mengeluarkan gas yang terbentuk. Setelah selesai, segera tutup kembali
  7. Pada hari ke lima belas, proses fermentasi selesai. Pupuk organik cair siap digunakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun