Bandingkan dengan profesi masyarakat umumnya. Alih-alih disebut terhormat, seringnya dipandang sebelah mata, justru kehidupannya sudah sangat terhimpit.
Berkaryalah, jangan jadi terhukum
Tidak muluk-muluk, bila pendidikan tinggi telah berhasil diraih, ilmu telah didapat, mari berkarya untuk negeri tercinta.Â
Alangkah indah bila kita menghiasi hidup ini dengan karya dan bermanfaat bagi bangsa yang kita cintai.
Kepada anak saya yang masih di Sekolah Dasar, saya bahkan berpesan, "Kita menikmati hasil-hasil yang ditanam dan tumbuh di Indonesia, jangan hanya tinggal dan menumpang di sini. Berikanlah tetesan keringatmu untuk negara ini.Â
Bendera yang baru saja dikibarkan, adalah jerih payah dan jasa para pahlawan. Apakah kita hanya bersenang-senang main game dan gawai?Â
Apakah kita buang hajat di sini, tanpa mau peduli akan kemana negara ini besok? Apakah kita akan mati nanti tanpa peduli apa-apa lagi?"
Saya mungkin ibu yang cukup aneh, berbicara seperti itu kepada anak-anak saya. Tetapi saya sangat takut melahirkan generasi yang hanya akan menjadi orang terhukum.
Aparatur negara, adalah orang dewasa yang sudah paham betul bagaimana mencintai negara Indonesia. Bertekad membangun negeri, dan menjadi pahlawan bangsanya di masa kini.
Selamat berjuang!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI