Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mainan Edukasi di Sekitar Kita

31 Juli 2021   22:27 Diperbarui: 31 Juli 2021   22:55 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kuda lumping kayu (sumber foto dari kibrispdr.org)

Mainan edukasi, lebih merujuk pada media belajar sambil bermain bagi anak di bawah usia lima tahun. Tidak selalu dengan membeli, tetapi dapat dikreasi oleh orang tua atau pengasuh kelompok PAUD.

Memiliki anak-anak, berarti memikul tanggung jawab tentang tumbuh kembang, kebahagiaan, bahkan bagaimana mereka meretas jalan ke masa depan.

Sebagai orang tua, yang kami miliki adalah niat yang tulus, rasa sayang, dan kemampuan yang terbatas. 

Lalu bagaimanakah cara kami membimbing anak-anak?

1. Kenangan tentang meja kecil

Saya ingat, putri pertama kami mendapatkan meja kecil, saat usianya belum genap dua tahun. 

Abahnya menggunakan potongan kayu sisa proyek, yang dihaluskan dengan ketam tangan dan kertas amplas. 

Waktu itu beliau belum memiliki peralatan listrik, tetapi karya yang dihasilkan sangat rapi dan berharga. 

Dengan meja tersebut, si kecil belajar bagaimana makan dengan rapi, tidak berpindah tempat, tidak berlarian, dan tidak menjatuhkan makanannya. Iya, meskipun sebelumnya ia juga makan dengan tertib bersama saya.

Saya sempat memotret moment si kecil duduk manis dengan sepiring mi goreng di meja, kala itu. Kebetulan hujan deras sedang mengguyur kota kecil Tolitoli. 

Si kecil tampak lucu dengan tampilan sweater merah dan kupluk untuk membuatnya tetap hangat.

Di usianya sekarang, si sulung bisa memahami bagaimana kami pernah mengedukasi dirinya tentang disiplin saat makan. 

2. Kuda lumping kayu

Ilustrasi kuda lumping kayu (sumber foto dari kibrispdr.org)
Ilustrasi kuda lumping kayu (sumber foto dari kibrispdr.org)
Saat sulung kami berusia lima dan adiknya dua tahun, suami membuatkan dua buah kuda lumping berbahan kayu. Mirip mainan kuda karet yang bisa diduduki, tetapi bagian bawahnya berupa lengkungan. 

Cara memainkannya, anak-anak menekan injakan pada telapak kaki sambil meliukkan badan. Kuda lumping kayu akan berayun merupa kursi goyang dan membuat mereka tersenyum-senyum senang.

Mainan ini, sekarang banyak dijual di online shop (ols) maupun toko mainan kayu. 

Kuda lumping atau dalam bahasa Jawa disebut jaran kepang merupakan tari tradisional daerah Ponorogo yang mengisahkan kepahlawanan prajurit membela sang raja.

Jika orang tua memberikan mainan ini disertai kisah budaya yang melatarinya, menjelaskan tentang keberanian seorang satria dalam menghadapi musuh-musuhnya; jadilah kuda lumping kayu sebuah mainan edukasi.

3. Bermain gelembung sabun

Bermain gelembung sabun (ilustrasi dari kompas.com)
Bermain gelembung sabun (ilustrasi dari kompas.com)

Permainan ini terbilang klasik, namun digemari anak-anak di seluruh dunia, termasuk anak-anak kami. 

Cara bermainnya sederhana tetapi menyenangkan. Cukup dengan membuat cairan sabun dan menyiapkan kawat berbentuk lingkaran kecil untuk dicelup ke dalamnya.

Belakangan, disediakan mainan untuk menciptakan gelembung sabun dalam jumlah sangat banyak hanya dengan menekan tombol dan sebagainya. Cuma, cara ini kurang menarik perhatian karena dinilai tidak menantang anak-anak.

Iya, permainan gelembung sabun merupakan kerja koordinasi rongga mulut, pernafasan dan bibir yang membulat.

Jangan salah, ia termasuk sebagai mainan edukasi sebab melatih fokus beberapa alat indra. Ketika tiupan dari mulut berhasil membentuk gelembung, mata segera mengikuti, tangan berusaha menangkap, dan kaki spontan melompat. Anak-anak tertawa riang dan bahagia bersama saudara atau teman-temannya. Artinya, selain melatih mitorik kasar, permainan ini juga melatih kemampuan sosialnya.

Saya sempat mendokumentasi anak-anak kami bermain gelembung sabun beberapa tahun lalu. Ketika itu ramai lagi musim bermain gelembung. Cukup dengan membeli cairan dalam botol kecil, lengkap dengan peniupnya. Harganya murah, hanya seribu rupiah di warung dekat rumah maupun di kantin sekolah. Saat itu jauh sebelum pandemi, yaa.

Demikianlah, di antara mainan edukasi yang kami berikan kepada anak-anak.

Rasa cinta di hati orang tua kepada anak-anaknya, sepatutnya berwujud kebaikan nilai yang diajarkan, serta kebermanfaatan setiap yang diberikan.

Bila orang tua tidak punya banyak waktu untuk menciptakan kreasi mainan edukasi, dapat membeli di berbagai toko mainan.

Sebaliknya, bagi orang tua yang ingin memberikan mainan dari hasil karyanya, dapat melihat bimbingan dan tutorial di media internet yang banyak bertebaran. Mulai dari bahan yang mudah didapat dan cara yang praktis dan mudah.

Mulailah sejuta kebaikan dalam hidup kita. Dimulai dari kebaikan untuk keluarga kecil, orang terdekat, dan orang di sekitar kita. Kebaikan, akan pulang membawa kebaikan pula.

_____________

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba mini sejuta kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun