Ketika cicilan motornya tak dapat dilunasi, ia pun berdalih membeli makanan jadi karena istrinya malas masak bla bla bla. Kepiting saus tiram, nasi padang, tteokbokki!
Mengapa seorang suami tega menjadikan istri sebagai kambing hitamnya?
Sayang sekali, pernikahan yang dilakukan dengan wanita sebangsa dan setanah air, harus dinodai fitnah dan upaya menjelek-jelekan istri.Â
Seorang suami adalah pakaian bagi istrinya, serta sebaliknya.Â
Sangat tidak etis jika seorang suami yang telah dilayani dalam situasi susah dan senang, akhir-akhir ini ini justru berdalih begini dan begitu. Istri yang semestinya dilindungi, justru dijadikan kambing hitam.
Saya menyelami beberapa hal yang mungkin menjadi pemicunya:
1. Sifat egois
Bila melihat "keuntungan" hanya ditujukan untuk dirinya, untuk kebahagiaannya, tanpa mempedulikan pihak lain tersakiti, itulah egois. Sifat tidak terpuji yang ditimbulkan dari perasaan sok kuasa dan sok berjasa.
2. Hubungan kurang harmonis
Boleh jadi, beban hidup mempengaruhi waktu bersantai bersama pasangan.Â
Hal ini mengakibatkan hubungan terasa hambar dan membosankan, serta memicu pertengkaran-pertengkaran kecil.