Sebenarnya, banyak pasangan beda negara yang hidup rukun Meskipun mereka mempunyai perbedaan bahasa, kebiasaan dan pendidikan.
Yang menarik perhatian saya, Teh Gina, seorang wanita asal Jawa Barat yang menikah dengan appa Jay dari Korea Selatan.Â
Ia memanggil sang suami dengan sebutan "akang" seperti di daerah asalnya, Bandung.Â
Meski menetap di Korea, ketiga anak mereka yang cantik dan lucu-lucu; selain mengerti bahasa ibunya (bahasa Indonesia), juga menyukai masakan Indonesia yang dimasak sang ibu.Â
Kebahagiaan keluarga beda negara dan beda budaya ini, menghibur dan menginspirasi banyak pelaku media sosial yang menjadi followers channel Kimbab Family.
Masih sangat banyak contoh-contoh lainnya.
Kepribadian kedua pihak, menentukan
Melihat kehidupan mereka yang harmonis dan rukun, saya pun menyimpulkan, keberhasilan relationship sebenarnya dipengaruhi oleh kepribadian masing-masing.Â
Menyedihkan, seorang suami yang egois, rutin menikmati sarapan maupun makan siangnya di warung. Ia makan dengan nikmatnya tanpa peduli keluarganya di rumah makan seadanya.
Celakanya, ia mengatakan enggan membangunkan istrinya untuk membuatkan sarapan. Sang istri akan bangun dengan muka masam plus mengomel saja nantinya.
Contoh kedua, seorang suami yang akhir-akhir ini keranjingan makan "enak", terus menerus membeli makanan jadi untuk dibawa pulang. Entah sedikit atau banyak penghasilannya hari ini.Â