Terkadang kehidupan berjalan sangat kompleks. Kita tidak cukup menghakimi atau mencari kambing hitam saja.Â
Yang dapat kita lakukan sebagai anggota masyarakat adalah, apakah kita sebagai sesama muslim, atau bertetangga dengan anak yatim, sudah cukup berkontribusi untuk masa depan mereka?
Atau, yang kita lakukan adalah memberinya santunan sekali dalam setahun, atau di saat mendapat rezeki berlebih saja?
Inilah bedanya, mempunyai kedua orang tua dan tidak. Inilah "kegelapan" yang dialami sang yatim. Mungkin lebih gelap dari seorang tunanetra.
Bisa jadi inilah bentuk konkret tangan yang terlepas dari akar di pinggir sungai.
Nabi Muhammad saw saat melihat anak kecil menangis di suatu hari idul fitri, menyapanya dengan penuh kasih sayang.Â
Baginda nabi lalu bertanya, "apa yang membuat engkau menangis?"
Anak kecil tersebut menjawab, "aku tidak mempunyai baju baru seperti yang lainnya."
Nabi yang mulia ini lalu bertanya lagi, "dimanakah orang tuamu?"
Anak kecil ini menjawab, "ayahku syahid saat berperang bersama rasulullah. Dan ibuku menikah lagi, lalu meninggalkanku."
Nabi pun berkata, "apakah engkau ridho, saya menjadi ayahmu?"