Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Menyayangi Anak Yatim Piatu

16 Juli 2021   06:51 Diperbarui: 16 Juli 2021   06:51 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi remaja yatim piatu bersedih (foto dari kompas.com)

Terkadang kehidupan berjalan sangat kompleks. Kita tidak cukup menghakimi atau mencari kambing hitam saja. 

Yang dapat kita lakukan sebagai anggota masyarakat adalah, apakah kita sebagai sesama muslim, atau bertetangga dengan anak yatim, sudah cukup berkontribusi untuk masa depan mereka?

Atau, yang kita lakukan adalah memberinya santunan sekali dalam setahun, atau di saat mendapat rezeki berlebih saja?

Inilah bedanya, mempunyai kedua orang tua dan tidak. Inilah "kegelapan" yang dialami sang yatim. Mungkin lebih gelap dari seorang tunanetra.

Bisa jadi inilah bentuk konkret tangan yang terlepas dari akar di pinggir sungai.

Nabi Muhammad saw saat melihat anak kecil menangis di suatu hari idul fitri, menyapanya dengan penuh kasih sayang. 

Baginda nabi lalu bertanya, "apa yang membuat engkau menangis?"

Anak kecil tersebut menjawab, "aku tidak mempunyai baju baru seperti yang lainnya."

Nabi yang mulia ini lalu bertanya lagi, "dimanakah orang tuamu?"

Anak kecil ini menjawab, "ayahku syahid saat berperang bersama rasulullah. Dan ibuku menikah lagi, lalu meninggalkanku."

Nabi pun berkata, "apakah engkau ridho, saya menjadi ayahmu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun