Oya, Pak Udin sempat mendapat bonus cukup besar dari sang mandor, sama seperti beberapa orang lainnya yang terlibat sejak awal proyek.
Apakah Pak Juri tidak pernah menengahi kecemburuan pekerja tentang jam karet Pak Udin?Â
Sama sekali tidak.
Pak Juri bisa dibilang mandor yang "laris" di bidangnya. Orang-orang seperti Pak udin, adalah personal dengan kemampuan tinggi yang "langka", menurutnya. Jadi ia sangat takut relasinya akan terganggu karena masalah kecil ini. Meski datang terlambat, disinyalir pencapaian Pak Udin sudah melebihi target. Sudah memberikan keuntungan bagi sang mandor.
Menurut saya, menjaga hubungan dengan pemain utama, adalah langkah cerdik. Inilah mengapa, bos baik hati, karyawan minta jantung. Sayangnya, muncul sikap indisipliner dari anak buah yang tidak tahu diri.Â
Semoga saja rezeki yang diterima juga mendapat berkah, bukan sebaliknya.
bos yang baik tidak melulu dicintai bawahannya. Saya punya ilustrasi tentang hal ini.
Sebenarnya,Pak Udin, suatu saat mendapat kepercayaan membangun rumah dua lantai dengan balkon luar, pada sebidang tanah yang labil.Â
Karena sifat setia kawan yang besar, semua yang menjadi temannya pun, diajak serta. Mulailah mereka bekerja bersama-sama dengan riang gembira.Â
Pak Udin tipe pribadi royal yang suka mentraktir makan minum anggotanya. Kerap pula memberikan pinjaman bagi kawan yang membutuhkan uluran tangannya. Begitulah.
Sampai suatu ketika, di pertengahan masa proyek, muncul tokoh dengan sifat iri dengki kepada Pak Udin. Sebut saja namanya Pak Abbas.