Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terpikat Cinta Ketiga

9 Juli 2021   08:27 Diperbarui: 9 Juli 2021   08:28 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengharapkan burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan

Mengharapkan keuntungan besar yang belum pasti, yang sudah dimiliki pun dibuang sia-sia, akhirnya tidak punya apa-apa.

Agaknya pepatah ini yang berlaku dalam hidup Kak Atik, sekarang.

Saat aku datang bertamu ke rumahnya, kesan "wah" langsung menyergap. Sebuah rumah cukup mentereng di komplek perumahan, meski untuk tembus kesana aku melewati jalan yang kiri kanannya sawah menghijau. 

"Tunggu ya, mau minum apa?" ia menawari dengan senyum ramah, begitu aku mendarat di kursi empuk.

"Apa aja, Kak, asal tidak merepotkan..."

"Engga lah, kau kan jarang kemari. Ini baru tumben," sebentuk senyum menghias wajahnya yang bersih, menambah cantik meski hanya tampil dengan daster bunga-bunga.

Ruangan ini begitu adem. Mataku menyapu berkeliling. Begitu banyak bunga-bunga memperindah tiap sudut, meski bukan bunga asli. Kutaksir yang di meja kaca ini harganya ratusan ribu. Belum lagi yang sebesar ukuran tubuhku di sana.

"Kenapa? Kau suka bunga juga?" tanya Kak Atik begitu muncul dari balik tirai terbuat dari kerang-kerang kecil yang dironce.

Di tangannya sebuah nampan berisi splash mangga dan semangkuk puding cokelat. Si kecil yang ikut serta, langsung tergiur vla putih yang tampak begitu lembut. Hmm...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun