Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Peribahasa Suku Banjar Ini Mengajarkan Bersyukur dan Menghargai Diri Sendiri

10 Juni 2021   15:23 Diperbarui: 10 Juni 2021   15:32 2061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah ulin (deagamdesign.com)

Artinya, mengharapkan keuntungan yang besar yang belum pasti, yang sudah dimiliki dibuang-buang / disia-siakan, sehingga akhirnya tidak punya apa-apa.

Sebagai ilustrasi, biasanya seseorang mudah merasa bosan pada profesi/pekerjaan yang ada sekarang. Lalu memilih mengundurkan diri (resign) dan mengharap pekerjaan baru yang belum pasti didapat. Alhasil ia pun menjadi pengangguran (jobless).

Pentingnya Bersyukur

Foto: asset.kompas.com
Foto: asset.kompas.com
Suku Banjar, menganut pola hidup bersyukur untuk menjalani hidup, sesuai yang diperintahkan oleh Allah swt. 

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)

Dengan kata lain, peribahasa "biar batihang haur asal rumah saurang, tihang ulin mun rumah urang," menekankan bahwa tak perlu merasa iri dengan kehidupan orang lain yang dianggap lebih sukses. Syukuri saja apa yang menjadi milik kita.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun