Sila pertama, Ketuhanan yang mahaesa
Salah satu butir sila pertama Pancasila menyebutkan percaya dan takwa kepada Tuhan yang mahaesa. Artinya kita harus mempunyai kehidupan beragama.Â
Sebagai umat muslim, contohnya mengerjakan sholat, membaca al quran, berpuasa dan membayar zakat.Â
Jika hal ini diajarkan dan diterapkan, oke ceklis.
Sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab
Saling mencintai sesama manusia. Penerapan paling sederhana adalah bagaimana anak-anak di rumah dapat bermain secara rukun dan tidak bertengkar. Mau berbagi sepiring kue bersama, saling meminjamkan mainan; artinya mereka saling mencintai, bukan?Â
Sila ketiga, Persatuan Indonesia
Salah satu butirnya, menurut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berbunyi: sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara serta bangsa apabila diperlukan.
Hal ini mudah diterjemahkan sebagai keputusan sekaligus pilihan terhadap jalan hidup untuk menjadi anggota militer, tentara atau angkatan laut, misalnya.Â
Namun, bagi anak-anak di rumah, mereka harus dapat menjaga persatuan, kesatuan serta solidaritas kakak beradik. Tidak bermusuh-musuhan atau berpecah-belah. Saling mendukung dan bahu-membahu. Meski, dalam beberapa situasi pertengkaran di antara mereka menjadi tak terhindarkan. Tetapi mereka harus segera solid kembali.
Sila ke empat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan