Akhirnya, usaha pertama yang saya lakukan adalah mencabut tumbuhan sampai ke akarnya dan menanamnya seperti biasa. Malang, Sidaguri ini mati kekeringan.
Di hari yang lain, saya berinisiatif mengambil bibitnya saja dan menanamnya dari nol. Kebetulan dalam satu pohon, bibit Sidaguri sangat melimpah.
Sidaguri yang bunganya telah mekar, akan berubah kering di hari berikutnya. Tapi hati-hati, ternyata bibit ini tajam dan menusuk.
Kemudian saya menyemai bibit Sidaguri di dalam pot tanaman Seledri, dengan niat memindahkannya bila kelak sudah tumbuh.
Sekitar tiga minggu kemudian, barulah saya memeriksa apakah bibit berhasil tumbuh?Â
Bayi Sidaguri ternyata tampak lucu dengan daunnya yang lebar. Saya merasa senang dan segera memindahkan ke polybag (kantong plastik pertanian) khusus.
Sidaguri merupakan rumput liar yang dapat dijadikan alat ukur untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah. Ada kalanya ia tumbuh kurus dan daunnya kecil-kecil. Sementara di tempat lain yang banyak mengandung humus, Sidaguri tumbuh subur dan daunnya lebih lebar.
Kuncup bunga Sidaguri, seperti juga beberapa jenis tanaman lain, akan mekar seiring matahari pagi meninggi.Â
Di saat matahari malu-malu, seperti saat saya mengambil gambar, saya hanya bisa menemukan kuncupnya di sana-sini.Â
Tapi kemudian, saya mengusahakan lagi. Saya mengambil gambar saat matahari sudah bersinar hangat. Bunga-bunga Sidaguri pun sudah mekar menawan.
Manfaat Sidaguri