Candi Borobudur, selain sangat menarik perhatian dunia internasional, juga menjadi tujuan utama pariwisata lokal sendiri.
Candi terbesar umat Budha yang terletak di kabupaten Magelang Jawa Tengah ini, selain bentuknya yang eksotis, mempunyai panorama sekitar yang luar biasa indah, juga sangat bersejarah. Baik secara peradaban maupun budaya. Maka banggalah saya memiliki Wonderful Indonesia.
Didirikan pada tahun 750 masehi atau abad ke-8 oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan wangsa Syailendra, candi berbentuk stupa ini, menjadi kuil sekaligus monumen Budha terbesar di dunia.Â
Pada 1991 UNESCO menetapkan candi Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage Site) atas pertimbangan:
1. Merupakan mahakarya yang menggabungkan stupa dan gunung. Bentuk bangunan berupa piramida dengan sepuluh berundak tanpa atap, dimahkotai kubah berbentuk genta besarÂ
2. Kompleks Candi Borobudur menunjukkan seni dan arsitektur luar biasa yang memberi pengaruh besar terhadap kebangkitan arsitektural Indonesia pada awal abad 13 dan 16
3. Candi berbentuk bunga teratai yang disucikan oleh penganut ajaran agama Budha.
Menurut bukti-bukti yang diungkap para sejarawan, candi Borobudur telah ditinggalkan pada abad ke-14. Saat itu, pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa telah melemah dan digantikan masuknya agama Islam.
Bahkan candi Borobudur sempat hilang ditelan hutan rimba. Namun pada tahun 1814 ditemukan kembali oleh Gubernur Letnan india Belanda S.T.Raffles.Â
Penemuan akan candi ini mencengangkan dan membuka mata Eropa bahwa candi Borobudur merupakan peradaban tingkat tinggi yang dicapai di Asia Tenggara Kuno.
Anak bangsa yang cinta Borobudur