3. Maklum pada keadaan dan kekurangan orang lain. Dalam hal ini tetangga. Bisa saja mereka sedang mempunyai banyak masalah. Atau memang seperti itulah kemampuan dan ilmu yang dimiliki. Dengan berusaha memaklumi, perlahan kita akan menjadi bijak.
4. Tetangga adalah keluarga terdekat. Seringkali saudara dan orang tua berada jauh dari pandangan mata. Maka saat kita memerlukan bantuan mendesak, tetangga-lah keluarga terdekat kita. Tetangga akan memberikan bantuan lebih dulu, barulah saudara kita sampai di TKP.
5. Kembali pada ajaran agama. Nabi mengatakan, tidak akan masuk syurga orang yang jahat kepada tetangganya. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (6016) dan Muslim (46). Dan dikeluarkan juga oleh Ahmad (3/156). Maka:
- masakan apa yang kita masak, perbanyaklah kuahnya agar bisa berbagi dengan tetangga Diriwayatkan oleh Muslim (2625) (143)
- janganlah kita pulas tertidur dengan perut kenyang, sementara tetangga tak dapat tidur karena menahan rasa lapar. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad (112), Hakim (4.167) dan Al-Khatib (10/392)
- perhatikan dahan pohon di halaman samping rumah kita. Jangan biarkan rantingnya tumbuh menyeberangi pagar dan daunnya berguguran di halaman tetangga. Bila buah dari pohon itu menyeberang pagar, maka itu adalah hak tetangga. Referensi klik
Salam hangat, Ayra Amirah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H