Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadhan, Skill Apa yang Harus Saya Tingkatkan?

15 April 2021   06:18 Diperbarui: 15 April 2021   06:58 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memperbanyak tadarus qur'an (foto dokpri)

Alhamdulillah, bulan suci ramadhan bergulir memasuki hari ketiga. Banyak hikmah yang ingin kita petik saat menjalaninya. Banyak berkah, yang ingin kita dapatkan darinya. Atau, kegiatan berpuasa ramadhan akan berlalu sebagai periode menahan lapar dan dahaga semata.

Dalam bulan yang penuh berkah, banyak aktifitas beribadah yang dapat dilakukan. Selain menambah sholat sunat, tadarus qur an, bersedekah, serta i'tikaf di mesjid. Mana yang akan kita pilih.

Sahabat pembaca, yuk bantu saya menyusun kemampuan atau skill apa saja yang harus saya tingkatkan.

Menjadi teman dan pendukung anak-anak berpuasa

Sebagai ibu, setiap ramadhan menjelang, pekerjaan inilah yang terbayang di kepala. Saya mulai memikirkan menu-menu sederhana yang akan membuat mereka berseru senang.

Selain itu, sebagai "teman berpuasa", saya akan selalu memberi semangat dengan kalimat-kalimat manis penuh kasih sayang. Kelak mereka dewasa, akan ingat kenangan berpuasa di masa kecil.

Dan satu hal yang saya khawatirkan, tidak mendapat izin dari Allah untuk berpuasa pada hari pertama dan kedua. Saya takut anak-anak saya yang masih dalam proses belajar, akan kendur semangatnya berpuasa tanpa didampingi sang ibu.

Semoga kami selalu sehat dan dapat melaksanakan ibadah sebaik-baiknya. Semoga Sahabat Pembaca juga yaa.

Berpuasa untuk menyembuhkan penyakit

Di antara kita, saat usia beranjak tua, mulai memasuki gerbang 40+, ada banyak keluhan kesehatan yang dirasakan. Mulai dari penglihatan yang berkurang ketajamannya, tidak tahan duduk lama, menurunnya daya ingat, gigi yang mulai goyang, sampai keluhan lambung atau maag.

Saat saya mulai mendapatkan hal-hal tersebut, saya sadar masa "keemasan" saya sudah berlalu. Masa muda yang dapat saya andalkan, mengurus anak-anak secara mandiri dalam berbagai kondisi. 

Berbeda saat sekarang, membaca tulisan halus pada kemasan obat, atau memasukkan benang pada lubang jarum, saya membutuhkan bantuan anak sulung.

Dulu, saya sering mendengar bahwa penderita maag, tidak dapat melaksanakan puasa. Saya belum paham apa alasannya.

Tapi saat gejala maag empat tahun lalu mulai menghampiri, beberapa bulan terakhir atau sekarang-sekarang ini, barulah saya paham bagaimana ketika asam lambung naik dan menguar panas sampai tenggorokan. Ketika ramuan ekstrak kunyit dan madu sudah tidak menghindarkan saya dari rasa sakitnya. 

Rasa takut dan tidak ingin menjadi orang Islam yang tidak berpuasa, datang mendera ketika menghadapi datangnya bulan ramadhan yang penuh berkah. 

Saya terus berdoa memohon agar dapat tetap berpuasa. Saya ingin diberi karunia kemudahan dan kelancaran oleh Allah swt. 

Apalagi saya pernah mendengar bahwa sakit maag justru dapat sembuh dengan berpuasa. Maka saya ingin penyakit tersebut Allah angkat dari diri saya yang zhalim, yang selalu menunda-nunda waktu makan.

Ada pula informasi bahwa berpuasa dapat memperbaiki daya ingat. 

Dikutip dari Halodoc, bahwa perubahan sumber energi untuk otak selama berpuasa, justru meningkatkan fungsi otak dalam menghantarkan sinyal-sinyal. Unsur lemak sebagai keton, akan dileoas ke dalam darah menjadi energi.

Dengan kata lain, sistem pencernaan yang terhenti, membuat darah terpompa sangat baik ke jaringan otak untuk menyuplai makanan.

Nah Sahabat Pembaca, semoga dengan berpuasa, penyakit yang ada pada kita dapat sembuh atas izin Allah yaa.

Bagaimana menjadi pribadi yang ikhlas?

Kata orang, ikhlas berada pada posisi tertinggi. Ia susah untuk dipelajari dan diamalkan. 

Orang bisa saja mengerjakan sholat, atau mengeluarkan sedekah, tapi belum tentu benar-benar ikhlas.

Konsep ikhlas, saya pahami dalam dua hal: ikhlas beribadah, dan ikhlas memafkan.

Ikhlas dalam beribadah, termasuk tidak menunda-nunda, serta tidak menghitung-hitung amal sholeh. Baik itu sholat, tadarus, maupun sedekah. Semua dilakukan tanpa keragu-raguan, dan tanpa embel-embel ingin mendapatkan balasan kebaikan, apalagi balasan dari manusia.

Ikhlas memaafkan, termasuk move on saat seseorang menyakiti, menghina atau merendahkan. Tidak berniat untuk membalas, ataupun memusuhinya.

Dalam kehidupan yang penuh campur tangan iblis, tidak satu orang pun yang seumur hidupnya terhindar dari perbuatan dosa. Entah kesalahan besar atau kecil, kepada orang tua, saudara, pasangan, anak-anak, teman, sahabat, tetangga, maupun kepada siapa saja yang kita temui di jalan,-tentunya kita pernah berbuat dosa, baik secara sengaja, ataupun kita tidak menyadarinya.

Melalui bulan yang penuh ampunan ini, jika kita banyak meminta ampun dosa kepada Allah swt, maka wujudkan juga dalam diri kita: mau memaafkan sesama.

Puasa adalah ibadah yang membutuhkan keikhlasan. Bila tidak ikhlas mengerjakannya, tentu kita akan merasa rugi.

Semoga dengan berpuasa sebulan lamanya, kita sudah pula melatih keikhlasan serta mendapatkan perubahan yang positip.

Sahabat Pembaca, tiga hal tersebut yang menjadi target menambah skill selama ramadhan ala saya.

Semoga Allah ridho dan memudahkan tujuan kita yaa. Akhirnya, selamat melaksanakan ibadah ramadhan bagi kita semua. Salam hangat, Ayra Amirah.

Samber THR 2021
Samber 2021 Hari 2
Referensi Halodoc

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun