Hai Diary,
Sudah lama juga aku tak menulisimu. Kali ini aku sengaja datang untuk bercerita tentang sahabat. Asyik, kan.Â
Namanya, Siti Nazarotin. Aku menyapanya dengan "Mbak Nazar". Walau sebenarnya pengen juga sih, aku memanggil dengan sebutan "ibu". Maklum beliau berprofesi sebagai pendidik.
Diary,
Kami sama-sama mempunyai hobi menulis. Motivasi kami pun sama, ingin berbagi kepada orang lain lewat tulisan.Â
Tapi, Mbak Nazar jauh lebih dulu bergabung di Kompasiana, tempat kami menulis. Tepatnya sejak 4 Maret 2019. Tulisan pertama beliau berupa puisi berjudul Jiwa yang Lelah.Â
Sementara aku, baru hadir di sana pada Oktober 2020, melalui sebuah cerita pendek berjudul Seikat Bunga yang tak Pernah Kau Berikan.
Tadinya, tak banyak interaksi kami dalam blog publik tersebut. Yah, sepertinya Mbak Nazar kemana, aku kemana. Sering tidak ketemu.
Tulisan milik Mbak Nazar yang pertama kali memikat hatiku adalah Buah Kepel, dari Deodoran Alami hingga Alat Kontrasepsi. Artikel tersebut unik, baru dan bermanfaat. Tidak heran terpilih sebagai artikel utama.
Diary,