Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sebenarnya Kami Ingin Punya Anak Laki-Laki

17 Maret 2021   19:48 Diperbarui: 17 Maret 2021   20:07 2539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermain bersama / dokpri
Bermain bersama / dokpri

Anak-anak yang tumbuh sehat dan saling mengasihi, menjadi perhiasan mata yang indah. Riang canda pun terdengar dari dalam rumah. Suara-suara mungil dan lucu khas anak-anak perempuan, dan kami merasa sangat senang.

Tapi keinginan dan cita-cita manusia tak berhenti di satu titik. Ia selalu bergerak dinamis. Bahkan bintang di langit yang tinggi pun ingin digapai. 

Mungkin ini pula yang bersemayam dalam benak pasangan suami istri pada umumnya. Setelah mempunyai anak perempuan, ingin pula memiliki anak laki-laki!

Anak laki-laki seperti menjadi simbol kehormatan, kejayaan dan kebanggaan terutama oleh sang ayah. 

Entahlah. Mungkin alasan yang tak jauh berbeda, ketika saya mengetahui ternyata suami telah menyimpan sebuah nama untuk bayi laki-laki. 

Bagi saya, anak perempuan adalah simbol kecantikan, kelembutan dan kemanjaan. Ia adalah penyejuk api amarah, dan penghangat hidup yang terasa dingin.

Sebelum hamil, saya berusaha memahami naluri yang dimiliki suami. Saya dapat menerima bahwa seorang lelaki dewasa berkeinginan juga mempunyai bayangan dirinya yang disebut junior. Mungkin para ayah selalu ingin mengajarkan keterampilan berkuda dan berperang (pada zaman dahulu), atau mewariskan bakat seni dan kecerdasan yang dimilikinya kepada anak laki-laki. Wajar, bukan?

Maka sekali lagi, saya menjadi ibu hamil.

Dengan beberapa gejala serta sensasi rasa yang berbeda dari kehamilan sebelumnya, saya dan suami mempunyai firasat dan keyakinan bahwa bayi yang akan lahir, adalah laki-laki. 

Lalu apakah hidup saya akan berubah, bila benar mempunyai bayi laki-laki? Yang dulunya saya mandi bersama balita perempuan (karena tidak ada yang menjaga), sekarang kami tidak dapat mandi bersama sambil bermain-main busa sabun karena dia laki-laki?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun