Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Naluri Alamiah Kucing Pemburu, Meski Menjadi Peliharaan

10 Maret 2021   12:46 Diperbarui: 10 Maret 2021   12:52 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun saat menjadi kucing peliharaan, naluri berburu di alam liar terkadang menjadi luntur bahkan hilang sama sekali. Mungkin saja mereka terbuai dengan jadwal makan yang rutin dan mengenyangkan. Ditambah tidak adanya kesempatan.

Lebih puas menyantap hewan buruan (dokpri)
Lebih puas menyantap hewan buruan (dokpri)

Tapi pernahkan Anda memperhatikan seekor kucing berkejaran dan bergulingan dengan kucing tetangga sampai masuk selokan?

Atau pernah melihat mereka naik tinggi-tinggi di atas pohon atau pagar tembok?

Jijis Kemunjis, mengintai mangsa (dokpri)
Jijis Kemunjis, mengintai mangsa (dokpri)

Hal ini merupakan bagian dari naluri alamiah mereka.

Kucing suka mengintai mangsa, dan merasa aman saat berada di ketinggian. Seperti pada habitat aslinya di alam liar, hidup mereka tak lepas dari ancaman predator atau hewan yang lebih besar.

Jika kucing kesayangan Anda pernah terlihat seperti demikian, artinya naluri mereka sebagai hewan pemburu, belum benar-benar hilang.

Berpose dengan tupai buruan (dokpri)
Berpose dengan tupai buruan (dokpri)
Sekalipun kucing lebih sering terlihat bermalas-malasan, sebenarnya insting untuk berburu tak berarti padam. 

Kurang lebihnya seperti manusia, yang berpikir untuk menyimpan tenaga untuk menghadapi kejuaraan berikutnya.

Bersantai, bukan berarti malas (dokpri)
Bersantai, bukan berarti malas (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun