Kucing, sudah tidak asing lagi. Lebih banyak yang menyukai, ketimbang sebaliknya.
Sebagian orang, memelihara kucing dengan cara mengadopsi kitten bahkan sejak masih dalam perut induknya.Â
Tetapi saya memelihara kucing, tanpa sengaja. Karena suami memberi teduhan sepotong tripleks, saat seekor kucing mampir kehujanan. Akhirnya, kucing tersebut beranak-pinak sampai sekarang.
Yang menarik dari mereka, adalah bagaimana pola mereka hidup. Mereka tidak lupa jati dirinya sebagai hewan pemburu. Apa saja dan dimana saja setiap kali ada kesempatan. Langsung sergap!
Adalah si Kuning Kemuning, generasi kedua yang suka sekali berburu. Ia termasuk jenis kucing Serrade petit dengan ciri-ciri: badan kecil, bulu pendek dan tipis, tekstur bulu halus, serta ekor yang cukup panjang.
Ia tampak tegang, saat membawa burung hasil buruannya. Bermaksud menikmatinya di semak rumput kering.
Berburu, merupakan naluri alamiah bagi kucing dengan senjata cakar dan taring yang cukup tajam.
Namun saat menjadi kucing peliharaan, naluri berburu di alam liar terkadang menjadi luntur bahkan hilang sama sekali. Mungkin saja mereka terbuai dengan jadwal makan yang rutin dan mengenyangkan. Ditambah tidak adanya kesempatan.
Tapi pernahkan Anda memperhatikan seekor kucing berkejaran dan bergulingan dengan kucing tetangga sampai masuk selokan?
Atau pernah melihat mereka naik tinggi-tinggi di atas pohon atau pagar tembok?
Hal ini merupakan bagian dari naluri alamiah mereka.
Kucing suka mengintai mangsa, dan merasa aman saat berada di ketinggian. Seperti pada habitat aslinya di alam liar, hidup mereka tak lepas dari ancaman predator atau hewan yang lebih besar.
Jika kucing kesayangan Anda pernah terlihat seperti demikian, artinya naluri mereka sebagai hewan pemburu, belum benar-benar hilang.
Kurang lebihnya seperti manusia, yang berpikir untuk menyimpan tenaga untuk menghadapi kejuaraan berikutnya.
Kecuali jika Anda membiarkan mereka terkurung dalam kandang selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
Mengamati kehidupan hewan peliharaan, sering terasa menyenangkan. Bisa tersenyum bahkan tertawa. Tentu diiringi waspada terhadap bahaya di dalamnya.
Bila Anda mempunyai anak-anak di rumah, selalu arahkan dan ingatkan untuk berhati-hati dan mencuci tangan setelah menyentuh kucing peliharaan.
Selalu menjaga kebersihan rumah dan menempatkan kucing dalam kandang di luar rumah, bertujuan mengurangi intensitas sentuhan terhadap hewan peliharaan.Â
Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI