Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Suku Dayak di Kalimantan Timur (Bagian 1)

23 Februari 2021   10:28 Diperbarui: 27 Februari 2021   10:08 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: perpustakaan.id

Benua Etam, merupakan julukan untuk Kalimantan Timur. Berasal dari bahasa Dayak Kutai Kartanegara yang artinya daerah kita berasal. Sedangkan motto yang disandang adalah Ruhui Rahayu (bahasa Banjar) yang artinya kehidupan yang harmonis, damai sejahtera, aman dan tenteram. Alhamdulillah kota saya tercinta hingga kini adem ayem adanya.

Suku asli Kalimantan timur

Sedikit yang mengetahui bahwa suku asli Kalimantan Timur bukanlah suku Dayak, melainkan suku melayu yaitu Kutai, sekaligus yang mula-mula mendiami pesisir Kalimantan Timur.

Sementara suku Dayak yang dikenal berasal dari Kalimantan Timur, sebenarnya justru berasal dari negeri Yunan, sebuah wilayah di China. 

Di negaranya, mereka kalah perang dan mengungsi sampai ke Pulau Kalimantan. Lambat laun mereka pun menetap dan memilih hidup menjauh dari keramaian akibat trauma berat paska perang.

Namun demikian, etnis terbanyak yang mendiami kota Samarinda dan sekitarnya justru bukan dua suku di atas.

Menempati urutan pertama yaitu suku Jawa (30,24%), kedua yaitu Bugis (20,81%), ketiga yaitu Banjar (12,45%), keempat yaitu Dayak (9,94%), barulah Kutai (7,80%) di urutan kelima. Sumber klik

Baca juga artikel saya I Love Nusantara 

Keunikan suku Dayak yang dikenal primitip

Selain pilihan untuk mendiami wilayah pedalaman Kalimantan yang berupa hutan-hutan tropis, kehidupan suku ini bisa dibilang jauh dari akses informasi global serta peradaban lainnya.

Cara hidup yang mereka lakukan, masih meneruskan warisan leluhur berupa ritual dan upacara adat yang unik. Melibatkan kepercayaan animisme dan dinamisme yang disebut Kaharingan. Mereka percaya pada roh baik dan roh jahat nenek moyang. Itu sebabnya mereka mengkeramatkan pohon, batu atau hewan tertentu seperti burung Enggang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun