Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Lelaki Merasa Kesepian, saat Istrinya Mendahului

21 Februari 2021   21:09 Diperbarui: 22 Februari 2021   05:12 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic. by Ayra Amirah

Sebuah alunan lagu berbahasa daerah Makassar, akhir-akhir ini mampir di telinga. Siapa lagi yang saya kenang, hanya bapak mertua. 

Teringat ketika kami berada di sana, bapak mertua senang mengobrol. Tentang rasa bahagia yang bentuknya bisa apa saja.  Tentang menjalani hidup, dengan banyak rasa syukur.

Sebuah perkataan maaf, karena tidak dapat menemani beliau saat ini. Tapi itu tak punya arti apa-apa. Sama sekali tak mengubah keadaan.

Pada malam-malam yang sepi, entah apakah beliau menangis. Terkenang akan mendiang istri yang biasanya duduk menemani. Di teras kamar di atas loteng, sambil bermanja.

Siapakah wanita yang selalu menunggu bapak pulang kerja dengan senyum lebar? Bercanda manja kepada sang suami di usia mereka yang senja. Kasih sayang di antara keduanya yang seakan menasihati saya kala itu.

Para lelaki itu kuat. 

Kisah berikutnya tentang bapak kandung saya. 

Sudah hampir dua tahun melalui hari demi hari tanpa almarhum ibu. Tanpa sentuhan tangan ibu di seluruh sudut rumah. Tanpa sebuah nama yang selalu disebut dan diandalkan.

Kebetulan, saya, adik dan juga bapak tidak tinggal serumah. Bapak  ingin hidup tenang sendirian. Privasi itu sangat penting untuk bapak.

Tapi, apakah yang akan bapak lakukan di saat sedang sendiri? Tidakkah merasa terpukul karena  kepergian ibu?

Setiap saya menginjakkan kaki di rumah bapak, terasa debu-debu yang asing. Dulu, rumah selalu mengkilap karena ibu. Siapa lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun