Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pada Angin Pinggir Hutan

10 November 2020   20:10 Diperbarui: 11 November 2020   14:02 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tinggal di pinggir hutan seperti ini, aku terus menggali sisi bahagia yang harusnya kami syukuri. Bukan tentang apa yang tidak kami miliki, tetapi tentang apa yang Allah swt sudah berikan.

Bukankah dua tahun ini kami mulai merasa nyaman?

Bibit pohon buah rambutan Garuda, sirsak madu, jeruk, langsat, nangka, markisa, mangga Kweni, jahe merah, kencur, sereh, lombok, ah... semuanya serasa sebuah karunia.

Awalnya mungkin dipenuhi rasa ragu dan pesimis. Bahkan tak tau harus berbuat apa untuk menciptakan perasaan gembira. 

Sekelumit rasa enggan dan takut bahkan didramatisir oleh beberapa kali kemunculan anak ular dan ribuan semut lambada.

Tapi syukurlah hewan-hewan yang terlihat berikutnya tak lebih menakutkan. Hanya sebatas biawak liar yang memata-matai ternak ayam kami, serta tupai kecil yang berlarian mencium buah mangga yang baru muncul satu dua. 

Kami harus berdamai dengan alam. Berdamai dengan kesunyian yang menetap, dan hanya mendengarkan suara hutan.

Suara nyanyian jangkrik di malam hari serta lagu para burung di pagi hari. Suara biji buah kamonji yang dijatuhkan kelelawar di tengah malam di atap rumah pondok kami, serta kokok ayam di kejauhan saat subuh.

Apa yang tidak kami miliki mungkin sangat banyak. Kemewahan, fasilitas, dan entah apa lagi. 

Tapi semuanya tidak akan selesai bila kami hanya akan merutuk.

Sebuah kebahagiaan tidak akan menghampiri bila kami hanya mengeluh dan merasa kurang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun