Menurut Pak Opik (6/10/2021), setiap tahun selalu dilakukan penanaman mangrove pada spot yang terbuka atau penyulaman sebagai upaya rehabilitasi. Jumlah pohon yang ditanam bervariasi kadang 1000 pohon, kadang 4000 pohon. Juga kadang 200-500 pohon per tahun yang dilakukan bersama masyarakat dan instansi terkait. Biasanya dari lembaga pendidikan, baik pelajar maupun mahasiswa, selain Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, perusahaan dan "komunitas".
PRPEP Mandrajaya dibuka untuk umum, pengunjungnya sekitar 700 orang per bulan yang datang dari berbagai daerah. Pengunjung bisa melihat jenis-jenis mangrove, seperti Rhizophora, Bruguiera dan Avicennia.  Juga bisa mengamati jenis-jenis akar napas, penyemaian bibit mangrove dan fauna yang hidup pada kawasan mangrove. Bagi pengunjung yang ingin menanam mangrove, bibitnya selalu tersedia di Pokmasi. Adapun lokasi tanam disesuaikan dengan keadaan.
Berharap setiap pengunjung PRPEP Mandrajaya mengindahkan tata tertib yang berlaku agar sarana atau fasilitasnya terpelihara, seperti tracking mangrove, gazebo, gapura dan  tempat pembibitan mangrove, juga tidak membuang sampah sembarangan.
Fasilitas di PRPEP rentan mengalami kerusakan, baik karena alam maupun faktor pengunjung. Jika fasilitas tersebut rusak, maka seyogianya diperbaiki pengelola. Barangkali bersama lembaga terkait dengan  anggaran yang sah. Alhamdulillah tahun 2021 ada penambahan tracking mangrove sepanjang 100 m dari dana aspirasi (APBD).
Berikut upaya lain yang perlu dilakukan guna menjaga kelestarian hutan mangrove, yaitu memasang potok batas kawasan mangrove untuk mencegah penyerobotan lahan oleh masyarakat atau pihak tertentu. Juga memasang papan peringatan di kawasan konservasi agar masyarakat paham dan patuh aturan.
Melalui upaya tersebut disertai adanya kesadaran masyarakat, maka lambat laun kondisi ekosistem mangrove kembali pulih, vegetasinya bertambah hingga kembali berfungsi secara utuh.
Berharap dukungan semua pihak atas keberadaan PRPEP Â Mandrajaya dengan cara aktif dalam upaya pelestarian. Tidak sekedar berkunjung tapi juga melakukan praktek konservasi minimal satu orang menanam satu pohon agar tumbuh sikap cinta lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H