Sebagaimana kami saksikan ketika berkunjung  ke pasar ikan Parung  Bogor (senin, 4/1/2021), memang ramai pembeli dan semua lapak diisi pedagang. Pembeli dan pedagang antusias melakukan transaksi jual-beli ikan maupun barang pelengkap lainnya. Pembeli datang dari berbagai daerah untuk dijual kembali di tempat asalnya atau untuk hobi.  Â
Dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nomor: Sp.27/Sj.05/I/2021 (10/1/2021), bahwa komoditas ikan hias menjadi salah satu andalan Indonesia dalam menopang perekonomian masyarakat.
Secara nasional produksi ikan hias mengalami peningkatan (2017 - 2019), dimana produksi  2019  sebesar 1,28 milyar ekor. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto mengatakan, KKP terus mendorong sektor usaha produktif  seperti budidaya ikan hias karena terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan pembudidaya.
Selanjutnya dikatakan, bahwa imbas pandemi covid 19, membuka berbagai peluang usaha baru, salah satunya bisnis budidaya ikan hias karena menjanjikan keuntungan yang besar.
Budidaya ikan hias merupakan komoditas unggulan karena tidak memerlukan lahan yang luas, nilai jualnya lebih tinggi daripada ikan konsumsi dan perputaran uangnya relatif cepat sehingga modalnya cepat dikembalikan.
Kemajuan internet dan teknologi digital memudahkan pemasaran ikan hias dan masyarakat lebih memilih belanja online karena lebih mudah dan banyak pilihannya.
Banyak toko ikan hias butuh pasokan komoditas dimaksud. Makanya bagi pehobi ikan hias yang koleksi ikannya banyak, bisa mencoba mengembangbiakan. Lalu produk ikan hiasnya  dipromosikan dan dipasarkan melalui berbagai saluran. Jadikan hobi memelihara ikan hias sebagai sarana untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.
Ikan hias yang berkualitas baik dan disukai konsumen luar negeri berpeluang untuk diekspor. Menurut data KKP, sejak tahun 2012-2019 ekspor ikan hias mengalami peningkatan signifikan dari USD 21 Juta menjadi USD 33 juta. Negara tujuan ekspor diantaranya China, Amerika, Jepang, Singapura, Hongkong, Taiwan, Korea, Australia dan berbagai negara lain, dengan komoditas andalan, seperti arwana, koi, cupang, guppy dan manvis. Jenis ikan hias tersebut menanjak penjualannya selama masa pandemi covid-19.
Beberapa pembudidaya ikan sukabumi sudah melakukan ekspor ikan hias melalui eksportir yang ada di Bogor dan eksportir CV. Dejeefish Cibaraja Sukabumi.
CV. Dejeefish adalah perusahaan perikanan yang terintegrasi. Mulai dari usaha pembenihan, pendederan, pembesaran, jual beli ikan, jasa pengiriman ikan domestik dan internasional. Juga sebagai Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) budidaya perikanan air tawar dan olahan ikan.
Saat ini pemerintah melakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PSBB wilayah berskala mikro untuk daerah-daerah di Jawa dan Bali mulai tanggal 11-25 Januari 2021. Kebijakan ini diputuskan karena lonjakan kasus terinfeksi covid-19 Â meningkat signifikan.