Mohon tunggu...
Ayom Budiprabowo
Ayom Budiprabowo Mohon Tunggu... Insinyur - Bersyukur dan berpikir positif

Alumni Undip, IKIP Bandung dan STIAMI. Pernah bekerja di SPP Negeri Ladong, Universitas Abulyatama Aceh dan Pemda Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tren Ikan Hias Air Tawar Terus Berlanjut (2021)

12 Januari 2021   22:31 Diperbarui: 12 Januari 2021   22:38 3098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar (1) (3) Aquascape di Zaki Aquatic Store Cisaat Sukabumi (2) Uji coba mengembangbiakan ikan guppy di Cigunung Sukabumi/dokpri

Mengawali tahun baru 2021, mari kita bangun sikap optimis dalam menjalani hari-hari kedepan,  walaupun kini masih ada kendala, seperti pandemi covid-19 dan perekonomian yang belum stabil. Tetap berbenah diri agar bisa melangsungkan aktivitas positif  menuju kehidupan yang lebih baik.

Banyak kegiatan positif  yang bisa dilakukan, diantaranya berkebun tanaman hias dan tanaman obat keluarga agar lingkungan rumah menjadi indah dan tubuh kita sehat. Juga bisa mencurahkan hobi memelihara ikan hias air tawar yang menyenangkan dan memberi ketenangan hati. Selain berfungsi juga untuk menghilangkan stres dan menjaga kesehatan. Sebab ikan hias diyakini dapat membangkitkan imunitas tubuh.

Beragam jenis ikan hias yang indah bentuk tubuhnya, berwarna-warni dan tingkah lakunya spesifik, bisa dipelihara di kolam maupun akuarium sesuai karakternya. Pilihlah ikan yang perawatannya relatif mudah dan tidak begitu mahal sesuai kemampuan bujet.

Berdasarkan Kaleidoskop 2020 tentang ikan hias populer (Kompas.com, 12/12/2020), bahwa jenis ikan hias air tawar yang paling populer sepanjang tahun 2020 secara berurutan adalah ikan cupang, guppy, koi, molly, neon tetra, mas koki dan killifish.

Ikan hias ukuran kecil ternyata menjadi favorit para pehobi untuk dipelihara di akuarium atau toples kaca karena sangat indah jika dilihat dari samping, sedangkan ikan koi banyak dipelihara di kolam karena lebih cantik dilihat dari atas.

Selain itu  ikan hias memiliki pesona yang luar biasa indah jika ditampilkan dalam akuarium hias (aquascape) yang disusun artistik laksana  ekosistem di alam, dimana faktor biotik (ikan, udang, siput, tumbuhan air) dan faktor abiotik, seperti batu dan kayu menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling mempengaruhi. Tumbuhan yang ditanam harus tetap hidup dan berkembang dengan bantuan cahaya lampu.

Keindahan aquascape menjadi daya tarik utama sehingga masyarakat suka memelihara ikan hias, sampai-sampai menjadi "demam aquascape".

Membuat aquascape memerlukan keahlian teknis mendesain, sekaligus mampu mewujudkan suatu ekosistem buatan pada media air seperti pada akuarium. Memang membuat aquascape  relatif rumit, namun bisa dibuat sendiri dengan mengikuti tutorial yang banyak beredar di media masa. Namun jika terkendala sesuatu hal sehingga tidak bisa berkreasi sendiri, maka bisa langsung membeli aquascape  yang sudah jadi, sekalian minta kiat cara perawatannya.

Kini pehobi ikan hias air tawar semakin banyak, hal ini merupakan berkah bagi pedagang dan pembudidaya ikan hias karena meningkatkan permintaan. Tidak hanya ikan hias yang melonjak permintaannya, tapi juga produk pelengkapnya, seperti akuarium, pakan ikan, tumbuhan air, batang kayu, batu, kerikil, obat-obatan ikan,  pompa air, lampu akuarium dan aerator.

Hal ini menjadi faktor pengungkit berkembangnya usaha ikan hias, sebagaimana yang disampaikan oleh pedagang ikan hias di pasar Cisaat Sukabumi, bahwa terjadi peningkatan jumlah pembeli dibanding  sebelum pandemi covid-19. Barang dagangannya juga semakin banyak dan ramai pembeli. Demikian juga yang diungkapkan Pak Anwar dari  Aquascape Sukabumi (Zaki Aquatic Store) Cisaat Sukabumi, bahwa terjadi peningkatan sekitar 30 % dari sebelumnya. Adapun barang dagangannya sebagian besar dibeli dari pasar ikan Parung Bogor.

Menurut Pak Mamay, pembudidaya ikan hias asal Cibaraja Sukabumi, sekaligus sebagai pedagang ikan hias (koi, komet, buster) di pasar ikan Parung Bogor mengatakan, bahwa saat ini penjualan ikan hias sudah kembali normal. Ikan hias dibawa ke parung tiga kali seminggu (senin, kamis, sabtu) dengan nilai 20 juta-40 juta rupiah sekali kirim, kecuali saat diterapkannya PSBB diberbagai daerah awal pandemi covid-19 (2020), omzetnya mengalami penurunan hingga 40 %. Namun demikian beliau merasa puas berjualan di pasar ikan parung karena menguntungkan dan pasar ikannya dikelola dengan baik.

Sebagaimana kami saksikan ketika berkunjung  ke pasar ikan Parung  Bogor (senin, 4/1/2021), memang ramai pembeli dan semua lapak diisi pedagang. Pembeli dan pedagang antusias melakukan transaksi jual-beli ikan maupun barang pelengkap lainnya. Pembeli datang dari berbagai daerah untuk dijual kembali di tempat asalnya atau untuk hobi.   

Dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nomor: Sp.27/Sj.05/I/2021 (10/1/2021), bahwa komoditas ikan hias menjadi salah satu andalan Indonesia dalam menopang perekonomian masyarakat.

Secara nasional produksi ikan hias mengalami peningkatan (2017 - 2019), dimana produksi  2019  sebesar 1,28 milyar ekor. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto mengatakan, KKP terus mendorong sektor usaha produktif  seperti budidaya ikan hias karena terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan pembudidaya.

Selanjutnya dikatakan, bahwa imbas pandemi covid 19, membuka berbagai peluang usaha baru, salah satunya bisnis budidaya ikan hias karena menjanjikan keuntungan yang besar.

Budidaya ikan hias merupakan komoditas unggulan karena tidak memerlukan lahan yang luas, nilai jualnya lebih tinggi daripada ikan konsumsi dan perputaran uangnya relatif cepat sehingga modalnya cepat dikembalikan.

Kemajuan internet dan teknologi digital memudahkan pemasaran ikan hias dan masyarakat lebih memilih belanja online karena lebih mudah dan banyak pilihannya.

Banyak toko ikan hias butuh pasokan komoditas dimaksud. Makanya bagi pehobi ikan hias yang koleksi ikannya banyak, bisa mencoba mengembangbiakan. Lalu produk ikan hiasnya  dipromosikan dan dipasarkan melalui berbagai saluran. Jadikan hobi memelihara ikan hias sebagai sarana untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.

Ikan hias yang berkualitas baik dan disukai konsumen luar negeri berpeluang untuk diekspor. Menurut data KKP, sejak tahun 2012-2019 ekspor ikan hias mengalami peningkatan signifikan dari USD 21 Juta menjadi USD 33 juta. Negara tujuan ekspor diantaranya China, Amerika, Jepang, Singapura, Hongkong, Taiwan, Korea, Australia dan berbagai negara lain, dengan komoditas andalan, seperti arwana, koi, cupang, guppy dan manvis. Jenis ikan hias tersebut menanjak penjualannya selama masa pandemi covid-19.

Beberapa pembudidaya ikan sukabumi sudah melakukan ekspor ikan hias melalui eksportir yang ada di Bogor dan eksportir CV. Dejeefish Cibaraja Sukabumi.

CV. Dejeefish adalah perusahaan perikanan yang terintegrasi. Mulai dari usaha pembenihan, pendederan, pembesaran, jual beli ikan, jasa pengiriman ikan domestik dan internasional. Juga sebagai Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) budidaya perikanan air tawar dan olahan ikan.

Saat ini pemerintah melakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PSBB wilayah berskala mikro untuk daerah-daerah di Jawa dan Bali mulai tanggal 11-25 Januari 2021. Kebijakan ini diputuskan karena lonjakan kasus terinfeksi covid-19  meningkat signifikan.

Semoga melalui upaya tersebut pandemi covid-19 segera berakhir, kegiatan perekonomian kembali pulih dan pelaku usaha ikan hias terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun