Mohon tunggu...
Ayu Bejoo
Ayu Bejoo Mohon Tunggu... Jurnalis - Moody Writer

Moody Writer

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Taktik Profesor Jaehye

6 November 2018   13:12 Diperbarui: 6 November 2018   13:33 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku butuh waktu lebih panjang lagi untuk berpikir tentang apa yang harus kutemukan? Dan hei! kalimat di bawahnya pasti sebuah petunjuk, persis seperti kata Si Radiash,

Aku ada di bawah Anda, seorang yang akan menemukan. Aku langsung membungkuk dan memeriksa lantai kuberpijak, dan hei! Ini adalah sebuah garis!.

Tenggelam jangan, ikuti retakan. Hahaaa!! Ini adalah bahasa terbalik, jangan tenggelam, aku tidak perlu berenang? Ikuti retakan, hanya mengikuti jalur, dan heiii!!!!! Garis ini tak berpola, ia hanya retak tanpa pola!

Kutelusuri retak tak berpola ini, enam remaja lainnya menatap sinis ke arahku, kuteruskan tanpa gemetar, rasa takut telah sirna dimakan penasaran. Dan, kuyakin kau akan terkejut karena aku sudah. Ini adalah sebuah pintur, perangkap bundar yang diberi jaring dan umpan di dalamnya serta bandul yang dapat mengapung di permukaan air dan digunakan untuk menangkap sesuatu. Yang berbeda hanya ini terkunci dengan induk kunci?. Aku ingat! Ini adalah petunjuk selanjutnya, Ibu dan anak bersatu, lalu akan terbuka. Iyaaa, aku hanya perlu mencari kuncinya, tapi di mana? Aku tidak membawa apapun kemari, terduduk aku di lantai, percuma. Aku tidak akan bisa, kertas dan penaku terjatuh, dan hei! Pena ini berbentuk sebuah kunci kan? Kenapa aku tidak mencobanya?.

Kau akan tahu, ada aku di dalam rahim. Ternganga aku, terkejut bukan main, ini adalah "Rules of life", terletak di dalam pintur yang kubuka dengan sebuah kunci yang menyamar menjadi sebuah alat tulis. Gemetar aku, sangat dan amat. Sebuah buku kehidupan ada di tangan aku, buku ini tidak bertuliskan Mother seperti desus yang beredar, ia merupakan kalgarf, sebuah seni menulis dari bahasa Fir'aun klasik. UMM, nama sebuah kitab pengajaran tentang hukum, yang ditulis oleh As-Syafi'i pada ratusan tahun yang lalu, terkenal dengan nama Syafe, dan termasyhur dengan Mother.

Dari sini semua rahasia seribu tahun lamanya terbongkar, tidak pernah ada keturunan agung, hanya ada si dia yang menawan. Dengan segala siasatnya menjaga dunia.

CERITA BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun