-Orang dengan tipe AB + dapat menerima darah dari setiap orang mereka, sebagai kelompok kompatibel dengan setiap golongan darah lainnya.
-Orang dengan tipe O- bisa menerima darah dari tidak ada kelompok lain kecuali mereka sendiri.
-Sebaliknya, AB + hanya dapat menyumbangkan darah kepada orang lain dengan kelompok AB +.
-Terakhir, orang dengan golongan O-darah donor universal dan dapat memiliki darah mereka ditransfusikan ke orang dengan kelompok manapun.
Jenis darah yang langka dapat menyebabkan banyak masalah bagi bank darah dan rumah sakit dalam keadaan darurat. Bahkan lokasi geografis dan kondisi atmosfer memainkan peran penting dalam menentukan golongan darah seseorang dan sebagai hasilnya, kelompok etnis tertentu akan memiliki golongan darah yang sama di hampir semua kasus.
Hal kedua yang tak kalah penting tentang eritrosit adalah rhesus.
Apa itu rhesus ?
Penggolongann sistem rhesus ditemukan oleh Karl Landsteiner dan Wiener setelah melakukan riset dengan darah kera rhesus (Macaca mulatta), yaitu spesies kera yang banyak dijumpai di India dan Tiongkok.
Sistem ini digolongkan berdasarkan ada atau tidak adanya aglutinogen (antigen) RhD pada permukaan sel darah merah(karbohidrat dan protein). Antigen RhD berperan dalam reaksi imunitas tubuh. Individu yang memiliki antigen RhD disebut Rh+ (rhesus positif), sedangkan individu yang tidak memiliki antigen RhD disebut Rh- (rhesus negative).Â
Dengan kata lain rhesus darah positif memiliki kandungan antigen, sedangkan rhesus negatif tidak memiliki kandungan antigen. Individu Rh- (rhesus negative) tidak memiliki anglutinin anti-RhD dalam plasma darahnya, tetapi akan memproduksi agglutinin anti Rh-D jika bertemu dengan darah Rh+(mengadung antigen RhD). Maka hal ini akan menyebabkan terjadinya hemolysis (penggumpalan darah) yang berakibat ginjal harus bekerja lebih keras mengeluarkan sisa pecahan sel darah merah tersebut.
Protein rhesus adalah sesuatu yang didapat dari faktor keturunan. Berikut beberapa faktor kemungkinan tentang golongan rhesus Anda: