Darah terdiri dari plasma darah, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit).
Menurut data komponen penyusun darah diatas, kita bisa menemukan petunjuk analisis kita selanjutnya.
Sel darah merah (eritrosit)-> kita menemukan hal ini mirip dengan namaeritroblastosis bukan?
Sebenarnya dalam ilmu Biologi, sebuah nama mempengaruhi dan saling berkaitan satu sama lain. Maka kita bisa menyimpulkan bahwa kelainan ini bermula dari anehnya perilaku sel darah merah.
Sekarang mari kita tinjau tentang sel darah merah
Apa yang Anda pikirkan pertama kali saat kata sel darah merah terlintas di pikiran Anda? Apakah anda memikirkan warna merah? Ataukah memikirkan golongan darah?
Lalu menurut Anda bagian apa dari sebuah eritrosit yang bisa mengalami ke-abnormalan? Sekarang kita coba melogika dari apa yang selalu di cek oleh dokter tentang eritrosit.
Hal terpenting yang sering dicari dokter tentang eritrosit adalah jumlahnya didalam tubuh dan komponen yang ada di dalam eritrosit. Dan yang tak kalah penting merupakan golongan darah. Bila kita memerlukan transfusi darah maupun mendonorkan darah, golongan darah dan rhesus kita akan di cek.
Kita mengetahui bahwa ada 4 golongan darah yang ada di dunia yaitu golongan darah A, B, O, dan AB. Penggolongan darah sistem ABO ini ditemukan oleh ilmuwan Austria yang bernama Karl Landsteiner. Penggolongan darah sistem ABO dilakukan berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) tipe A dan tipe B pada permukaan sel darah merah serta antibodi (aglutinin) tipe .
Golongan darah sangat penting karena, bila jenis darah yang tidak kompatibel ditransfusikan dalam tubuh Anda, mungkin terbukti berakibat fatal. Ada beberapa kombinasi dari golongan darah yang tidak boleh ditransfusikan ke tubuh manusia. Karena bila golongan darah yang tidak kompatibel ditransfusikan kepada Anda besar kemungkinan Anda akan mengalami penggumpalan darah dan penggumpalan tersebut akan mengakibatkan sistem kekebalan tubuh penerima akan menyerang darah donor. Akibatnya,sel darah merah dari darah yang disumbangkan akan menggumpal (aglutinasi). Gumpalan darah ini dapat menyumbat pembuluh darah dan menghentikan sirkulasi darah ke bagian lain tubuh sehingga bisa berakibat fatal bagi pasien.
Dari data tabel diatas kita bisa melihat bahwa :