BAGIAN KE-3
"Artikel ini merupakan ulasan informatif yang didasarkan kepada fakta lapangan sebagai data bahwa ujud nyata kemakmuran adalah suatu keniscayaan bagi bangsa Indonesia dan ini telah saya uji coba dengan penuh keikhlasan demi Indonesia ini sebatas kemampuan maksimal yang saya miliki. Semoga data ini bisa sampai ke Bpk. Jokowi yang juga penuh keikhlasan dalam memimpin bangsa ini dan bisa mengadopsi teknologi ini serta mengimplementasikannya secara nasional. Saya tidak memiliki kepentingan apapun. Keinginan saya hanyalah Indonesia Sejahtera dan Makmur. Semoga karya kecil ini, bisa membantu pak Jokowi dalam mensejahterakan bangsa ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945"
Â
Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran di seluruh wilayah Indonesia bukanlah menjadi sesuatu yang mudah, diperlukan upaya strategis untuk dapat mengaktualkan cita-cita seluruh bangsa ini.Â
Program kedaulatan pangan yang telah dan sedang saya usung ini merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran yang berorientasi pada peningkatan produktivitas hasil pertanian.Â
Hal ini akan terus dilakukan secara bertahap di setiap provinsi di seluruh Indonesia, karena saya sangat meyakini bahwa untuk mewujudkan cita-cita bangsa ini harus dilakukan secara menyeluruh, tidak bisa dilakukan secara parsial.
Melalui aktivitas demonstration plot (demplot) di berbagai wilayah merupakan satu kerja nyata saya dalam mewujudkan program kedaulatan pangan ini.Â
Tidak hanya padi, komoditas lainnya seperti jagung, bawang merah, dan tomat merupakan beberapa komoditas yang menjadi objek untuk diterapkannya teknologi nutrisi esensial yang saya programkan ini.Â
Aktivitas demplot untuk komoditas jagung, bawang merah, dan tomat dilakukan di beberapa wilayah seperti Kalimantan Selatan, Lampung, Riau, dan Maluku.
Teknologi nutrisi esensial diterapkan pada lahan jagung seluas 1 ha milik Bpk. Basuni ini berdampak positif terhadap hasil panen yang ditandai dengan meningkatnya hasil produksi jagung sebesar 2,8 ton dari biasanya atau meningkat sebesar 43% dari sebelumnya, tentunya hal ini merupakan hasil yang sangat memuaskan.
Walaupun peningkatan yang terjadi tidak sebesar yang dirasakan oleh Bpk. Basuni di wilayah Kalimantan Selatan, namun peningkatan 27% yang dirasakan tetap sangat berdampak pada peningkatan penghasilan bersih untuk Bpk. Acun Basuni.
Setelah menggunakan teknologi nutrisi esensial, produksi bawang merah di atas lahan 0,7 ha miliknya meningkat 2 ton atau setara dengan 28% jika dibandingkan dengan hasil panen sebelumnya dengan berat awal bibit yang sama.
Hasil penggunaan nutrisi esensial pada bawang merah di lahan seluas 0,25 ha miliknya menunjukkan peningkatan produksi yang luar baisa, yaitu lebih banyak 1,3 ton atau setara dengan peningkatan sebesar 58% dibandingkan dengan lahan yang tidak menggunakan teknologi nutrisi esensial.
Hasil yang sangat luar biasa didapatkan oleh Bpk. Daryo, secara signifikan hasil produksi meningkat 50% dari biasanya. Dan tentunya hal ini berdampak kepada meningkatnya pendapatan bersih Bpk. Daryo.
Produksi tomat di lahan milik Bpk. Yitno meningkat signifikan dari sebelumnya, dan ini merupakan pencapaian yang sangat menggembirakan bagi kami sebagai tim penyuluh dan Bpk. Yitno yang langsung merasakan peningkatan pendapatan bersih dari sebelumnya.
Karya kecil yang telah, sedang, dan akan saya lakukan ini tidak lepas dari harapan bangsa ini sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang Undang Dasar 1945, yaitu menuju Indonesia Sejahtera dan Makmur. Amanat Undang Undang Dasar 1945 adalah kristalisasi harapan segenap bangsa Indonesia yang tentunya harus dijunjung tinggi dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.Â
Seluruh putera puteri bangsa terus berkarya dalam upaya membangun negeri menjadi lebih baik. Saya meyakini bahwa hanyalah seorang yang berjiwa besarlah yang selalu peduli dengan masukan positif buat bangsa ini sekecil apapun dia dan sebaliknya saya tidak meyakini bahwa jiwa besar ini tidak ada pada diri seorang Jokowi, presiden saya, presiden Republik Indonesia saat ini.
H. Ayep Zaki
Pemberdaya UMKM Pertanian, Peternakan
Artikel Sebelumnya (Bagian Ke-2)
Artikel Sebelumnya (Bagian Ke-1)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H