BAGIAN KE-1Â
"Sebagai seorang putera bangsa, saya merasa terpanggil untuk ikut andil dalam memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara ini yang melalui suksesi kepemerintahannya, tiada henti berupaya menggapai tujuan pembangaunan nasional. Semoga tulisan yang sangat sederhana ini bisa memberikan input yang inspiratif kepada pemerintahan Republik Indonesia, terkhusus kepada Bpk Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia saat ini. Tulisan ini adalah karya bakti rakyat jelata yang mendambakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, segera mewujud."
Berbicara kesejahteraan dan kemakmuran bagi suatu negara, otomatis harus ada sumber untuk menuju kesejahteraan dan kemakmuran itu. Sebagai contoh, kesejahteraan dan kemakmuran bagi negara Korea Selatan salah satunya bersumber dari sektor indurstri dan teknologi. Kesejahteraan dan kemakmuran di negara Jepang juga bersumber dari sektor industri dan teknologi.Â
Begitu dengan Indonesia, seperti yang sudah saya paparkan pada artikel sebelumnya bahwa pertanian, perikanan, dan peternakan merupakan "akar" dari Pohon Kemakmuran bagi bangsa Indonesia. Artinya, salah satu sumber untuk menuju kesejahteraan dan kemakmuran bagi bangsa Indonesia itu adalah majunya sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, karena Indonesia telah dikaruniai daratan yang subur juga potensi kekayaan laut yang sangat besar.
Bangsa Indonesia dapat sejahtera dan makmur hanya dengan berwujudnya kedaulatan pangan di Bumi Pancasila ini. Kenapa tidak? Sudah menjadi tradisi yang turun temurun bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berkarakter agraris dan maritim, dan ini harus sangat diperhatikan, kita harus bisa berusaha semaksimal mungkin mengelola  kekayaan alam bangsa ini dengan baik, dan menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia dapat sejahtera dan makmur dengan memaksimalkan sektor agraris yang dimiliki oleh bangsa ini.
Pembangunan infrastruktur seperti jembatan, jalan, bandara, dermaga, serta tol laut dengan segala fasilitasnya yang terus dibangun oleh pemerintah JOKOWI -- JK saat ini tentu diharapkan bisa menjadi satu jalan atau jembatan terhadap peningkatan dan pencapaian kedaulatan dan ketahanan pangan di Indonesia, dan hal ini harus disambut gegap gempita yang positif oleh masyarakat Indonesia.Â
Menyadari hal demikian, saya sebagai bagian dari putra bangsa merasa terpanggil untuk menyukseskan setiap program pemerintah. Pencapaian dan langkah-langkah yang telah, sedang, dan akan saya lakukan terhadap para petani Indonesia adalah merupakan langkah yang diupayakan selaras dengan harapan dan cita-cita nawacita pemerintah saat ini.
Saya, H. Ayep Zaki selaku praktisi di bidang UMKM pertanian, peternakan adalah bagian dari putra bangsa yang menginisiasi kedaulatan pangan tanpa menggunakan angaran dari pemerintah, baik anggaran APBN maupun anggaran APBD. Saya akan fokus pada sektor pertanian melalui peningkatan pendapatan para petani di Indonesia. Saya telah melakukan demonstration plot (demplot) di beberapa wilayah di Indonesia dalam satu tahun terakhir.Â
Wilayah seperti Jawa Barat (Sukabumi), Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Jawa Tengah dan juga provinsi lainnya terus dibimbing secara langsung oleh tim penyuluh pertanian yang saya bentuk, dan mereka rata-rata merespon sangat positif terhadap penggunaan teknologi nutrisi esensial yang saya terapkan ini.Â
Penerimaan teknologi nutrisi esensial oleh para petani tentu menjadi satu modal yang berhaga. Betapa tidak? Karena sudah sekian puluh tahun para petani kita mengandalkan pupuk dan bahan-bahan kimia untuk membantu pertanian maupun perikanan dan peternakan mereka.
Salah satu program kedaulatan pangan yang saya coba terapkan ini yaitu melalui peningkatan produktivitas hasil pertanian. Dengan meningkatnya produksi hasil pertanian, itu berarti meningkat pula taraf hidup petani karena terjadi peningkatan terhadap pendapatan petani dari sebelumnya, dan hal ini dapat diartikan bahwa petani mempuyai kemampuan daya beli.Â
Secara otomatis, hal ini mengangkat tingkat kesejahteraan petani dan  meningkatkan semangat, hasrat, serta tradisi bangsa kita sebagai suatu bangsa yang berkarakter agraris dan maritim.
Dengan penggunaan teknologi nutrisi esensial ini, akan meningkatkan pendapatan petani setiap tahunnya kurang lebih sebesar 35%. Sebagai contoh, jika seorang petani mempunyai pendapatan bersih sebesar Rp 30.000.000,- per tahun, dengan peningkatan 35% maka pendapatan petani tersebut menjadi Rp 40.500.000,- per tahun, sehingga ada kelebihan pendapatan sebesar Rp 10.500.000,- per tahun.Â
Secara otomatis, peningkatan pendapatan bersih sebesar 35% atau senilai dengan Rp 10.500.000,- per tahun ini, merupakan nilai yang cukup besar untuk menggerakkan ekonomi di wilayah tersebut.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila program yang saya lakukan ini dikerjakan secara masif, maka pendapatan seluruh petani dan peternak akan meningkat dan memberikan dampak yang positif, yaitu meningkatnya daya beli petani dan peternak di  Indonesia, secara otomatis hal ini akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap iklim ekonomi dan sosial di Indonesia.
Program kedaulatan pangan yang telah, sedang, dan akan saya kerjakan ini akan saya paparkan ke dalam beberapa bagian. Pembahasan selanjutnya akan berkonsentrasi pada komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan program kedaulatan pangan ini.Â
Besar harapan saya, mudah-mudahan apa yang saya kerjakan ini sampai kepada Bapak JOKOWI, karena apa yang saya sampaikan ini merupakan harapan dari sekelompok masyarakat yang merindukan berwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.Â
H. Ayep ZakiÂ
Pemberdaya UMKM Pertanian, Peternakan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI