Mohon tunggu...
Arie Yanwar
Arie Yanwar Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya seorang rakyat yang peduli kepada negerinya tercinta

Menulis sebagai bentuk apresiasi pada pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perppu Nomor 1 Tahun 2020: Belajar dari Pengalaman Century

7 April 2020   21:42 Diperbarui: 7 April 2020   22:01 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa dibayangkan dampak politisasinya seperti apa di kemudian hari, terutama ketika rezim berubah. Jangankan defisit bisa lebih dari 3% PDB, yang sebelumnya defisit kurang dari 3% PDB saja masih bisa jadi mainan politik karena utang secara nominal bertambah.

Ya, dengan defisit bisa diatas 3% PDB, utang kita pasti akan bertambah dan ini adalah gorengan politik paling standar. Walaupun gorengan tersebut lagi kurang laku akibat pandemi, tidak menutup kemungkinan permintaan pasar untuk gorengan tersebut meningkat pasca pandemi. Dan tentu saja, permintaan tersebut makin meningkat menjelang Pemilu.

Saya pribadi walaupun tidak suka diri saya berutang, tapi saya menganggap utang negara berbeda dengan utang pribadi. 

Jika dengan berutang rakyat bisa makmur, why not? Tentu saja itu bisa menjadi perdebatan kusir tanpa ujung pangkal, terutama di media sosial. Keberadaan Pasal 27 Ayat 3 Perppu 1/2020 dapat setidaknya mengurangi tensi politik menjadi tidak segaduh kasus Century 10 tahun lalu. 

Setidaknya dapat mencegah jangan sampai orang-orang yang beritegritas dan merupakan putra-putri terbaik bangsa harus duduk di kursi pesakitan akibat keputusan yang mereka buat. 

Walaupun terus terang, potensi untuk menjadi gorengan politik pasca pandemi sangat mungkin terjadi terutama di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun