Aku yang tak tahu terima kasih ini hanya bisa menorehkan tinta hitam dan terus menerus berkasak kusuk
Dasar memang aku tak tahu diri atau tak tahu balas budi
Siang, malam wajah itu selalu mengais intan demi keluargaku
Tapi coba lihat apa yang diperbuat anak-anak laknat termasuk aku hanya bisa memikirkan pribadi
Guratan wajah yang terkesan telah memudar dan otot-otot yang beringsut reot
      Tetap saja wajah itu selalu mengembangkan senyumnya
      Terimakasih ayah semoga kau suatu saat dapat menerima ganjaran dariku bukan lewat materi tetapi lewat esensi.
Puisi ini telah terbit di PoemHunter dengan judul An Old Face
18.31 sore/07-04-03
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H