Dimana wujud cinta pada bangsa sendiri, mengapa para tetua seakan fana
Seteru antara generasi tua dan muda seperti perang dingin saja
Mengapa tidak saling membuka mata dan karsa
Mengapa tidak mencoba membuka komunikasi dengan rasa
Seolah-olah tak memiliki lagi rangkaian kata dan bahasa
Melihat pertikaian dingin ini, aku minder dan menarik diri
Berbicara sedikit tentu dinilai tak cakap dengan petinggi
Jika berpidato lantang justru dikatakan perusak NKRI
Menjadi generasi tetua, mengapa se-kolot ini
Padahal baru saja kita mengenang hari berbangkit
Berlalu pesan resapi didetik menuju menit-menit
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!