Mohon tunggu...
Ayahauraa_
Ayahauraa_ Mohon Tunggu... Guru - As a ASN

Healing terbaik itu menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

SEPATU-sia

1 Maret 2022   22:49 Diperbarui: 1 Maret 2022   23:05 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Oh ya pa, siapa dulu temen dekat Papa pas kuliah selain Mama Emi siapa sih itu namanya lupa Nuna deh” Nuna merayu sambil berkelak dari rencana papanya untuk punya cucu.

“Yang siapa?” Papanya seakan lupa-lupa ingat. “eemmm,, Om hendra mungkin ya maksud kamu? Yang kemarin datang ke nikahan kamu kan?” Papa Tio memastikan.

“Iya.. Iya.. boleh ga Nuna minta nomor kontaknya Pa? Eee ini, kemarin ketemu sama anaknya itu loh, yang siapa itu ya pa?” Nuna berkilah, karena sejujurnya dia tidak pernah tahu dan tidak pernah bertemu dengan anak Om hendra. “Nuna, mau ada yang dibicarain soal pekerjaan kan kita satu jurusan Cuma kemarin pas ketemu belum sempat ngobrol lama karena ditempat umum juga Pa” tegas Nuna meyakinkan lagi.

“Emang ketemu dimana kamu? Seingat papa dia udah pindah keluar kota ikut Mamanya Naa..” Papa mencoba membuktikan kalau Nuna salah.

“Ehh iyaa Cuma kemarin kita itu... (menghela napas sambil mencari alasan lain) ee lagi honeymoon gitu loh istilah anak muda sekarang Paa, jadi kita perginya pilih ke Bandung. Iya kan? Di Bandung kan mereka tinggalnya?" Tanya Nuna lagi sambil menebak.

"Iya sih, oke deh nanti deh ya luang-luang waktu Papa kirimin kontak serta alamat lengkapnya" jawab Papa Tio.

"Baik Pa, Nuna tungguin loh soalnya ini ada pekerjaan yang harus Nuna diskusikan dengan anaknya Om Hendra itu" Nuna berusaha meyakinkan terus.

Bersambung ke Part 2 .......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun