Mohon tunggu...
Ayahauraa_
Ayahauraa_ Mohon Tunggu... Guru - As a ASN

Healing terbaik itu menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta dari Surga

28 Februari 2022   16:35 Diperbarui: 28 Februari 2022   17:00 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Izinkan aku menjadi rumah di hatimu, selelah-lelahnya kamu akan menuju peristirahatan bersuasana syurga.. Dan tetaplah Dia yang memiliki hak atas rumah ditanah hatimu, aku akan dikendalikan oleh Nya dan kamu akan mengendalikan rumah dan tanah titipan Nya. Aku berjanji tidak akan memiliki kesamaan dengan rumah-rumah di luar sana serta tidak mencoba menguasai kecuali untuk memenuhi bekal kita ke Taman Syurga nanti..- Rulitania”

Fully, sarjana lulusan sastra yang tengah memutuskan menerima pinangan pemuda terbilang tampan imannya. Sebagai pengusaha berlian beliau memang mapan dari segi materi, bagi Fully yang biasa disapa Lily bukanlah itu yang menjadi tolak ukur Ia menerima pinangan pemuda yang belum Ia kenali secara mendalam. Berkenalan melalui media sosial instagram, Wildan yang setia menjadi followers dan pembaca cerita-cerita Lily berani menawarkan diri untuk mengarahkan perkenalan menjadi pernikahan. Lily, yang sebelumnya juga sudah ada beberapa pemuda yang berani menawarkan dan mengajaknya dengan hal serupa tetapi berakhir pada kepribadian Lily yang labil. Masih merasa belum pas dan mantap untuk membuka hati menerima pinangan yang datang.

Seakan berlalu begitu saja, semua lelaki yang berniat baik untuk mempersuntingnya seperti kembali membawa harapan tanpa ada kepastian. Pernah suatu hari, sahabat Lily menegur prilakunya yang terkesan memberi harapan kepada orang. Rulitania sahabat Lily sejak kecil dan sangat memahami kepribadian teman kecilnya itu. Meski berbeda sekolah dan kebiasaan Lily dan Ruli sangat mementingkan persahabatan mereka. Selalu meluangkan waktu minimal seminggu sekali untuk bertemu dan saling bertukar cerita perihal kepribadian mereka.

Tetapi weekend kali ini mereka absen untuk melakukan ritual persahabatn seperti yang biasa mereka lakukan diperpustakaan kesayangan yang terletak ditengah kota. Melainkan untuk membicarakan permasalahan hati yang dilanda Lily. Tepat di sudut meja makan sebuah warung makan Ruli terlebih dahulu sudah sampai sambil menunggu Ruli memainkan androidnya.

            Sembari menunggu ia scroll media sosial, di feed ia melihat postingan sahabatnya yang sedang Go public memperkenalkan seseorang yang sedang mendekatinya. Yah orang yang kesekian dan belum tentu akan dipastikan Lily akan membuka hati atau tidak. Ruli seakan bergumam melihat status sahabatnya itu.

“Liliii.. Liliiii orang paling labil, begitu kalau masih banyak yang naksir sampai hanya bisa memberi harapan palsu.”

            Memastikan lagi status yang dikirim sahabatnya itu, Ruli membaca secara detail dan mencoba stalking siapa sosok yang di tag Lily kali ini. Terdiam sejenak dan mengulang lagi seolah memastikan apakah benar lelaki itu dikenalinya atau hanya pernah melihat.

            “eh bentar inikan si Wildan yang kemarin nge-dm aku juga? Iya bukan sih?” tanya Ruli heran.

            Sedang fokus-fokusnya memandangi akun media sosial Wildan, Lily akhirnya datang menghampiri dan menegurnya.

            “Heii, bestie? Udah lama? Maaf ya aku telat, eh udah scroll feed aku belum? Gimana nih menurut kamu, aku tertarik tapi ya gitu deh belum yakin bener sama dia”. Lily menerobos dengan banyak pertanyaan.

            “ok, good.. lanjut aja aku dukung kok.” Balas Ruli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun