Anak juga butuh diajari banyak hal. Anak butuh kasih sayang berupa waktu untuk bermain dengan orang tua. Tapi itu hanya berupa nasehat, prakteknya ternyata susah.Â
Ungkapan anakku terlalu kurus itu sudah masuk ke memori terdalam istriku yang itu bisa muncul, mematahkan semangatnya sampai benar benar membuatnya lemah.
Istriku mulai kembali semangat ketika ada orang yang memuji anakku dari segi non fisik seperti ; ngomongnya lancar, ya!, makannya lahap banget,ya!.Â
Aku juga tambahkan dengan pujian bahwa tidak semua anak  seperti anak kita. Anak kita pun tidak sama dengan anak yang lain. Semua anak memiliki keunikan yang berbeda.
Sejak saat itu aku mulai belajar. Bahwa agama melarang kita untuk menyakiti orang lain, menjaga mulut, dan menjaga perasaan orang itu pahalanya besar. Semua karena dampak yang akan dihasilkan ternyata sangat merugikan, bahkan menyakiti orang lain.
Kita tidak pernah tahu isi hati mereka. Tugas kita hanya menjaga sikap dan mengontrol setiap perkataan yang keluar dari mulut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H