Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Best in Fiction 2024 Kompasiana, Panggungnya Cerpenis?

21 Oktober 2024   16:36 Diperbarui: 21 Oktober 2024   20:50 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tangkapan layar Kompasiana 

Juga, Cinta Bikin Pusing, "... Sudah bilang sayang, balasnya cuma "Oh" .../ Teman bilang, "Udah, lupain aja!"/ Tapi mau tidur, dia muncul lagi di kepala ...."

Dan, "... Kuajak makan di warung sederhana/ Kamu cek harga, boleh nggak ekstra kuahnya?"
... (Cinta Kok Perhitungan).

Dan juga,
"... Hari pertama, kau bilang, "Aku cinta kamu!"
Hari berikutnya, "Eh, maaf, kayaknya bukan kamu."
Mulut manis bikin janji-janji surgawi,
Ternyata cuma latihan untuk kemudian pergi ..."

(Jatuh Bangun Cinta).

Coba ...?!

Rasanya pengen jitak penyair satu ini.

5. Wening Yuniasri (puisi).
Puisi-puisi Wening Yuniasri, seperti kebanyakan puisi yang ditulis perempuan, menggunakan diksi-diksi yang lembut. Tapi ia menghindar dari romantisme cinta yang lebay. Ia lebih suka memotret kehidupan sosial sekelilingnya. Kadang dengan gaya satire, tapi bukan dengan diksi yang memukul.

Wening juga membaca Nietzsche, menyelami Rumi. Bacalah! Bagaimana Wening bermetafora tentang "keedanan" Nietzsche, dipadu dengan jalan sufi ala Jalaluddin Rumi. Diterjemahkan dalam bentuk puisi yang amat bagus (Aduh, Mimin! Puisi bagus seperti ini kok nggak Pilihan, sih?).

Duduk Berbincang 

"Engkau mungkin memuja Nietzsche
Mengira cangkirnya adalah cangkirmu
Dengan itu kau mengukur terperinci
Segala hal satu demi satu

Di lain waktu kau kagumi Rumi
Menimbang-nimbang kehidupan
Baiknya begini aku jalankan

Bersemayam singgahku pulang
Pada tempat teraman
Biarlah Nietzsche, Rumi, duduk berbincang
Bersulang cangkir dengan riang"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun