Dan sampai hari ini masih ada pengarang cerita anak hanya sekadar menampilkan tokohnya yang bertubuh anak-anak. Tapi pikirannya, tindakan, maupun ucapannya mirip orang dewasa.
Seperti di awal artikel ini, membuat cerita anak tidak segampang yang kita kira. Ia butuh ketrampilan menulis yang bukan sekadar merangkai cerita. Tapi juga harus memahami dulu dunia anak-anak. Dan juga cara penyajiannya yang kira-kira mudah dicerna anak-anak.
Nah, masih yakin bisa menulis cerita anak? Yuk, sama-sama belajar.
***
Lebakwana, Maret 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H