Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bener Masih Ingin Menulis Puisi?

25 September 2023   19:59 Diperbarui: 25 September 2023   20:02 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianer Herry Mardianto pernah menulis, bahwa sastra hanya menjadi warga negara kelas dua. Puisi, yang juga bagian sastra tak tahulah masuk urutan keberapa.

Di sekolah pun pengajaran sastra hanya bagian dari pelajaran Bahasa Indonesia. Itu juga lebih sering membahas judul-judul buku dan nama pengarangnya.

Di media cetak, kalau ada pengurangan halaman, yang terimbas pertama kali adalah rubrik sastra. Dan kalau boleh memilih -- cerpen atau puisi -- maka rubrik puisi yang akan dihilangkan.

Di Kompasiana sendiri, yang halamannya "tak terbatas", ada kanal Fiksiana. Di dalamnya ada cerbung, cerpen, horor, roman (semuanya prosa), dan (satu) puisi. Pemilahan yang membagongkan. Cerbung, cerpen, horor, roman, semuanya juga berbentuk cerpen. Hehehe.

***

Puisi sepertinya tak penting-penting amat. Boleh ada, takada pun dunia tetap baik-baik saja. Tapi anehnya puisi yang sering dicurigai kekuasaan.

Dulu WS Rendra setiap akan mengadakan pembacaan puisi harus ada izin dari Kopkamtib (lembaga pemerintah zaman Orde Baru paling ditakuti).

Pun Wiji Thukul. Gara-gara puisinya, ia dihilangkan. Kalaupun meninggal nisan sebagai penanda pun takada.

Namun, puisi akan terus lahir. Tak apa mengulang-ulang senja dan cinta. Melukiskan hujan atau kenangan. Pun berkali-kali menulis kopi. Walau sepi dari tepuk sorak. Meski takada limpahan materi. Walau hanya dibaca sendiri.

Masih ingin menulis puisi?

***

Lebakwana, September 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun