Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kompasiana Akan Mendapat Nobel

30 Oktober 2022   05:30 Diperbarui: 30 Oktober 2022   06:23 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berceritalah Syahrazad. Dan sang Raja tertarik. Selain Syahrazad pandai bercerita, cerita itu dibuat menggantung. Raja Syahriar penasaran, ingin tahu lanjutan ceritanya.

Itu terjadi tiap malam. Dan ini membuat pelaksanaan hukuman mati selalu ditunda. Konon sampai 1000 malam. Saat malam ke-1001 Syahrazad kehabisan cerita. Ia sudah pasrah kalau akan dihukum mati.

Tapi apa yang terjadi? Raja Syahriar menjadi lunak hatinya. Ia merasa tersentuh dengan cerita-cerita Syahrazad, menyadari apa yang ia lakukan selama ini. Syahrazad sendiri tak jadi dihukum mati. Bahkan ia dijadikan permaisuri.

Bayangkan! Seorang raja yang kejam, hatinya bisa menjadi lembut bila dibacakan karya-karya sastra.

Ini pula (mungkin) yang menginspirasi Kompasiana, kenapa artikel-artikel fiksi sering di-AU-kan saat tengah malam. Berharap para hantu itu membaca kanal fiksiana Kompasiana. Harapan selanjutnya, hati para hantu itu menjadi lembut, dan tidak menakut-nakuti lagi orang-orang yang lewat.

Dan orang-orang tidak takut lagi berjalan ke tempat-tempat yang angker saat tengah malam. Bukankah hantu-hantu itu sudah lembut hatinya, berkat puisi-puisi dan cerpen-cerpen di Kompasiana?

Kalau sudah begini tentu sangatlah pantas hadiah Nobel diberikan kepada Kompasiana. Ini lebih dahsyat daripada perdamaian Arab-Israel.

Nah, mulai sekarang para kompasianer jangan takut saat tengah malam berjalan dekat kuburan atau tempat-tempat yang seram. Kalau masih ada kuntilanak yang mengganggu, atau drakula yang akan mencumbu lehermu, buka Kompasiana. Cari kanal Fiksiana.

Baca keras-keras puisi atau cerpennya (saya izinkan kalau mau membaca puisi saya; awas, jangan baca puisi Engkong). Dijamin para hantu itu akan terharu, dan tak jadi mengganggumu.

Bagaimana kalau tak ada jaringan internet? Paket data habis? Atau baterai ngedrop?

Nasib kaulah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun