Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Rasanya tentang September Aku Pernah Cerita

4 September 2021   20:08 Diperbarui: 5 September 2021   22:43 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Phanupong Chuataew (kla3950) / Pixabay.com 

Waktu itu di awal bulan. Kemarau nampaknya akan lebih panjang. Kulihat kegelisahan Bapak tentang panen yang cuma menjadi bayang-bayang 

Ada tanaman cabai di sepetak tanah; kacang panjang, tomat, timun sebelah menyebelah. Sedang padi menunggu tanah basah 

Dan yang terjadi tanaman Bapak diterkam kemarau. Harapan-harapan patah terdengar parau 

Kini September datang lagi. Bapak sudah mendengar tentang hari-hari tanpa hujan, kebun ladangnya akan lebih lama ditikam matahari. Sedang Ibu sudah menyimpan air matanya. Bila diperlukan nanti 

***

Lebakwana, September 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun