Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lima Puisi untuk 5 Perempuan

25 Mei 2021   19:22 Diperbarui: 25 Mei 2021   19:37 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu satu 

Kumulai dengan 'pada suatu hari'. Seperti memulai karangan pada waktu SD dahulu. Gambar matahari dengan sinar seperti rambut yang tegak, diapit dua segitiga gunung. Malu, tapi ada rasa bahagia saat bersama. Pada suatu hari aku merasakan debar yang pertama 

Kamu dua

Sekali ini dibarengi rindu. Debar yang menghentak saat bertemu. Gelisah, malu, bibir hangat dan basah. Dalam mimpi yang ngilu 

Kamu tiga

Dan kini aku menjadi kedua bola matamu. Aku melihat pelangi, musik, film, puisi, akhir cerita yang indah dalam novel, tertawa, tarian, sinar dari lilin yang syahdu dalam sebuah pertemuan malam. Menghitung banyak rindu. Namun, takada diriku dalam kepalamu. Ini kali pertama aku merasakan patah hati. Ah, ternyata 

Kamu empat 

Pelajaran yang selalu kuingat: cinta itu butuh keberanian. Di hadapan mata bisa terasa sangat jauh. Sedang jarak yang jauh malah makin membuat angan-angan runtuh. Mencintai diam-diam ternyata membuat api di dada sulit sekali padam. Bukan, ini bukan nyerinya hati, tapi tentang indahnya sebuah patah hati 

Kamu lima 

Jarak, waktu, cerita-cerita, biarlah penghias ingatan. Aku adalah aku yang sekarang, dan kamu adalah cerita bersama di masa depan. Dua buah hati  itu tandanya. Dalam berbiduk tentu ada pasang dan gelombang. Terhempas, hampir karam menghantam batu karang. Cinta, akhirnya mengalir juga pada tempatnya 

Perempuan, engkau kah itu

***

Lebakwana, Mei 2021 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun