Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dongeng Cinta Seorang Gadis yang Menunggu Kekasihnya hingga Ajal Menjemput

22 Januari 2021   21:32 Diperbarui: 22 Januari 2021   21:36 4737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah di generasi ke berapa, cerita berakhir begini: "...  Beberapa tahun setelah kematian Jelita, suatu senja dari arah matahari terbenam, ada siluet hitam bergerak cepat menuju ke arah batu, tempat di mana selama ini Jelita menunggu. Setelah dekat ternyata ia seorang lelaki paruh baya menunggang kuda putih. Masih terlihat gurat ketampanan di wajahnya. Pakaian dan kudanya terlihat penuh debu, seperti ia telah menempuh perjalanan yang sangat jauh. Kemudian ia berjongkok di depan tubuh Jelita yang kini sudah menjadi tulang-belulang. Ia menangis, menciumi rangka Jelita. Menyesal kenapa ia terlambat menjemput. Lalu lelaki paruh baya itu membungkus tulang-belulang Jelita, melompat ke atas kuda. Membawa pergi, melesat cepat menuju ke arah matahari tenggelam, tempat ia datang tadi ...! "

Demikianlah. 

***

Lebakwana, Januari 2021. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun