seorang perempuan tua melihat anaknya meringkuk dalam segelas air, tertampung dari air mata, air liur, air keringat, air gelisah pada rindu yang penuh dengan air, pada air lambungÂ
lambung yang berisi air, karena tiga hari dunia tidak hadirÂ
ia memberi makan anaknya segelas air. Â katanya, air ini akan menjadi butiran nasi, setangkup roti, juga makanan enak restoran cepat sajiÂ
sang anak dalam gigil mengunyah air, yang telah berubah menjadi nasi, setangkup roti, juga makanan enak restoran cepat saji, dalam mimpiÂ
tetangganya hanya melihat sambil lewat, karena akan cepat-cepat pergi, karena akan jalan-jalan dengan anak-istri, karena akan makan-makan dengan rekan relasi, karena memang tak melihat dengan hatiÂ
seorang pengemis melihat perempuan itu memeluk anaknya sambil mengunyah air, pada segelas penuh mimpi, kemudian dari uang hasil mengemisnya ia membeli tiga bungkus nasi, tiga tangkup roti, tiga makanan enak dari restoran cepat sajiÂ
mereka bertiga makan dengan lahap bersama airÂ
Air mataÂ
***
Lebakwana, November 2020Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H