"Alah, Pak RT, percaya saja dengan omongan orang. Ini memang kebiasaan orang kita, suka iri melihat orang lain mempunyai kelebihan sedikit. Dibilang korupsi lah, dibilang miara tuyul lah."
"Bukan begitu, Mas Slamet. Saya takut warga menjadi emosi dan lepas kontrol."
"Enak bener. Uang, uang saya sendiri, orang-orang kok jadi sibuk. Boleh Pak RT cek ke kampung saya. Saya memang betul dapat warisan."
"Saya percaya. Tapi warga mana mau mengerti?"
***
Rasanya warga memang sudah sulit diajak mengerti. Lihat saja malam itu.Â
"Bagaimana?" suara yang berat, menahan marah.Â
"Tak ada cara lain. Kita usir!"
"Ya, usir!"
"Sekarang?"
"Ya, sekarang."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!