Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tentang Perempuan yang Menyembunyikan Luka pada Sajaknya

17 April 2020   06:33 Diperbarui: 17 April 2020   07:02 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada Lilik Fatimah Azzahra 

Masih adakah cinta hari ini? 

Suaramu menderu seperti angin limbubu, berputar-putar cepat mengurung tubuh hingga terpaku 

Aku hanya bisa menyaksikan kau berlari, menerjunkan diri, tenggelam pada seribu sajak yang kau tulis pada saat-saat cinta semakin berjarak 

Tak perlu air mata 

Katamu singkat. Terlalu mahal hanya sekadar meratapi cinta yang khianat. Lebih baik belajar pada laba-laba, buat sarang di sudut ruang, tampak rapuh, tapi sesungguhnya sangat kuat, hingga   mangsa yang datang terperangkap 

Maka setiap pagi aku melihatmu menari di larik-larik puisimu, mungkin sebagai caramu membuat jaring laba-laba, mempertahankan diri, dan belajar bagaimana memerangkap sepi, rindu, juga cara menyembunyikan luka pada cinta yang mendua 

***

Cilegon, April 2020. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun