Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Episode Kecil pada Suatu Senja yang Basah

29 Juli 2019   22:55 Diperbarui: 29 Juli 2019   23:10 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com 

"Kafein dapat membuat jantung melompat-lompat."

Katamu, pada suatu senja yang basah. Juga bibirmu. Dan deretan gigimu yang rapi. "Ini sudah gelasmu yang ketiga," lanjutmu lagi sambil merapikan anak-anak rambutmu yang jatuh di kening. 

Pendingin ruangan terasa makin menggigit. Sementara di luar pun gerimis belum reda. Pelayan berseliweran mengantar minuman. "Kentang gorengmu tidak dihabiskan?" 

Kamu hanya senyum tipis, seraya membetulkan krah sweatermu. Di sudut ruangan Shawn Mendes dan Camila Cabello melompat dari speaker stereo, suara mereka menghentak lembut. Senorita membuat jemariku mengetuk-ngetuk meja. "Ngliatin apa, sih?" tanyamu.

"Matamu. Aku baru berpikir, kukira, matamu masuk tiga besar terindah di dunia."

"Penyair memang paling bisa kalau untuk nggombal. Heh, kamu masih menulis puisi?"

"Sampai setengah tahun ke depan kayaknya,  nggak."

"Nggak? Kok pake target waktu?"

"Aku selalu gagal menulis puisi kalau ingat kamu. Kamu sendiri, dari ujung rambut hingga ujung kaki, adalah puisi tersendiri. Puisiku nggak bisa menandinginya."

Kamu memeletkan lidah.                 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun