Mohon tunggu...
Wahyu Aji
Wahyu Aji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bloger Pulang Kampung

suami, ayah, teman, tetangga, dan warga dari sebuah komplek. bisa bercakap-cakap di IG: @wahyuaji80 atau Twitter: @densatria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pak Ganjar, Marahmu Marahku Juga

1 Mei 2014   01:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:00 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu tiba-tiba Pak Ganjar beraksi di sebuah jembatan timbang malam-malam, memergoki dan memarahi secara “live”. Bukankah itu seperti marah kita diwakili olehnya?

Kita sudah terlalu lama merasa tidak ada yang mewakili, padahal pemilihan wakil dan pejabat sudah sangat sering. Alih-alih diwakili, kita sudah lama berada dalam posisi mewakili kesusahan mereka (pejabat tidak perlu macet, tidak perlu antri, tidak perlu repot … semua kita wakili).

Begitulah, Pak Ganjar di Jateng, Pak Ahok di DKI, atau juga Bu Risma di Surabaya, aksi marah-memarahi anak buahnya bagi kita seperti mewakili marahnya kita sejak lama melihat berbagai ketidakberesan. Padahal yang kemarin dimarahi itu (melalui pajak yang kita bayar) seharusnya mampu membereskan banyak hal untuk kemudahan masyarakat.

Saya sendiri yakin, siapapun tidak akan berani menegur orang lain kalau ia sendiri terlibat dalam persekongkolan. Itulah kenapa, misalnya, seorang Kepala Dinas kok susah amat menegur anak buahnya agar tidak main suap, karena ia sendiri menerima suap.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun