Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Obat Paling Mujarab

29 November 2024   22:26 Diperbarui: 29 November 2024   22:26 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Irina duduk tegak. Dia merasa bersih, terbakar habis. Kesedihan yang menyakitkan yang dibawanya ke mana-mana telah hilang.

Dia berdiri, mengagumi warna-warna bata yang beraneka ragam di dinding, kilauan sinar matahari di jendela etalase toko. Sepertinya dia belum pernah melihat hal-hal ini sebelumnya. Apa yang terjadi?

Badut itu menyelinap ke jalan dan Irina memperhatikannya mendekat, langkahnya yang cepat menutupi jarak di antara mereka dalam beberapa saat. Dia tersenyum, lalu berlutut di depannya, mengangkat tongkat berbulu itu sambil membayangkan seorang kesatria akan memegang pedangnya.

"Sebuah hadiah," katanya. "Untuk digunakan, dan untuk diwariskan."

Irina mengambil tongkat itu, merasa senang saat merasakan bulu sutra yang hampir mengirimkan percikan api ke sepanjang jari-jarinya.

Badut itu berdiri, membungkuk, lalu berguling menjauh, meninggalkan Irina yang bersuka cita melihat mosaik warna-warna indah yang dibuatnya di tengah jalan yang suram, seperti burung cendrawasih yang berkibar di dalam sangkar di Ragunan.

Sesaat Irina menikmati sensasi kota, mendengarkan gemuruh manusia dan lalu lintas, mencium aroma parfum yang samar dari pintu-pintu toko.

Kemudian dia pergi untuk bergabung kembali dengan kerumunan orang-orang yang saling asing, melangkah ringan seperti bocah menari yapong.

Cikarang, 29 November 2024


Note: Terima kasih kepada Panitia Kompasianival 2024 yang telah memberikan voucher Kompasiana Premium 3 Bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun