Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dongeng tentang Rambut Para Putri dalam Dongeng

21 November 2024   07:07 Diperbarui: 21 November 2024   07:07 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Logikanya, seharusnya para pangeran yang mengalami kebotakan. Mereka yang Tampan, Gagah, atau Tak Kenal Takut ... penampilan tak jadi masalah. Mereka bahkan mungkin menjadi terkenal dengan garis rambut yang surut, atau setidaknya sedikit uban.

Namun, itu hanyalah salah satu hal yang tidak pernah diingat oleh siapa pun. Pangeran tampan akan menghabiskan tahun demi tahun untuk menjadi raja yang lebih tampan lagi, sementara para putri cantik memudar. Tidak, bahkan tidak seanggun dan sesantai 'memudar'. Itu akan meledak menjadi viral di jagat maya, dan dunia nyata.

***

Tiga hari berbaring telentang di peti mati kaca gara-gara apel beracun sudah cukup untuk mengacaukan sistem peredaran darah, membuat kulit kepala Putri Salju terlihat pitak-pitak. CPR yang dilakukan pemburu mematahkan tulang rusuknya, memegang jantung Sang Putri yang masih berdetak di tangannya. Tetapi itu adalah bagian terburuk dari semuanya. Dia akan memberikan jantungnya, atau apa pun yang diminta, asal saja bisa menumbuhkan kembali rambut ikal hitamnya.

***

Belle ... sungguh nama yang sangat buruk, kita semua merasa kasihan padanya. Ternyata pempunyai alergi terhadap bulu si Buruk Rupa. Kulitnya membengkak dan keriput, kuku dan rambutnya kehilangan kilaunya. Dia mengonsumsi banyak sekali antihistamin, tetapi hormonnya tidak sanggup menanggung beban. Dan meskipun si Buruk Rupa sekarang sudah menjadi laki-laki, rambut Cantik terus saja rontok dan kusam.

***

Rapunzel mulai kehilangan rambutnya karena beban  dan tarikannya yang sangat besar. Awalnya, dia menyembunyikan gulungan rambut rontoknya di dalam kasurnya, mencoba merahasiakannya. (Kita semua mulai mencoba merahasiakannya.)

Ketika jahitan kasur terbelah, dia mencoba menguburnya, membakarnya. Tetapi selalu, selalu ada lebih banyak rambut yang rontok, sampai dia tenggelam dalam tumpukan rambut.

Kini dia menggunakan rambutnya untuk membuat wig kecil yang cantik untuk kita semua. Dia mewarnai wig rambut buatannya dengan warna oker, kastanye, dan hitam vanta, dan menghiasinya dengan pita-pita kecil. Dan tidak seorang pun yang tertipu karenanya.

***

Awalnya, para putri ini mengira mereka menderita sendirian. Masing-masing mereka sangat ingin memperbaiki masalah rambut yang sudah menghebohkan jagat dongeng. Sekarang setelah tahu bahwa tidak ada yang bisa memperbaikinya, tetapi mereka punya masalah yang sama. Itu sesuatu.

Mereka membentuk grup Whatsapp 'Putri Dongeng dengan Masalah Rambut'.

***

Aurora adalah yang paling menderita. Seratus tahun. Pada saat dia bangun dari tidur panjangnya, sedikit rambutnya yang masih utuh telah menjadi jaring laba-laba dan sarang tikus. Rambutnya kusut tersangkut duri dan penuh dengan debu. Dia mencabutnya dengan jari-jarinya yang rematik, meninggalkan bulu halus pucat dan menyedihkan yang bahkan tidak cukup untuk menjadi uban.

Dia tidak akan memakai wignya. Dia tidak akan menutupi kepalanya yang berbulu persik sama sekali. Dia mencoba meyakinkan kita semua untuk membuka mata, untuk melihat apa yang kita tahu ada di hadapan kita.

Ada hal-hal yang tidak seorang pun memberi  solusi kepadamu.

Betapa rapuhnya kecantikan. Betapa tidak berartinya bagi mereka. Betapa mudahnya seorang putri yang telah kedaluwarsa kecantikannya dapat berubah menjadi penyihir jahat.

 

[07:07]Aurora: Lebih baik menjadi penyihir daripada tidak sama sekali.

Yang lain setuju dan memberi ikon jempol dan hati.

Cikarang, 21 November 2024

Note: Terima kasih kepada Panitia Kompasianival 2024 yang telah memberikan voucher Kompasiana Premium 3 Bulan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun